Sabtu, 16 November 2013

HIMstage : Slank nggak ada matinya ( SLANK )


Di tahun 2013 di usia ke-30 tahun, Slank secara khusus menghadirkan beragam persembahan istimewa untuk Slankers yang selalu setia mendampingi Slank dalam situasi apapun terdapat : Film Layar Lebar, Konser tur Road To 30th, Konser Akbar HUT 30th dan sebuah Album Terbaru Slank yang keseluruhannya merujuk pada satu jargon yaitu : “  SLANK NGGAK ADA MATINYA ”.
 
Slank secara khusus membuat sebuah film biografi hasil kerjasama PT. Pulau Biru Indonesia dengan PT. Kharisma Starvision Plus yang menayangkan kisah asli Kaka, Bimbim, Abdee, Ivanka & Ridho dalam mempertahankan sebuah grup musik bernama Slank, yang berjudul film : SLANK NGGAK ADA MATINYA.
 
Guna mengiringi peluncuran film yang dibintangi oleh aktor-aktor berbakat Tanah Air yang berperan sebagai personil Slank tersebut, di tahun 2013 ini Slank juga turut melahirkan album studio yang menjadi album ke-20 Slank yang diberi judul yang sama dengan film nya yakni : SLANK NGGAK ADA MATINYA, yang merupakan hasil kerjasama : Slank Records, PT. Virgo Ramayana Music n Entertaintment, PT. Music Factory dan Kentucky Fried Chicken (KFC).
 
Dalam album ini, terdapat 11 lagu baru dari Slank yang direkam di Slank Rec Studio setiap malam selepas shalat Tarawih hingga menjelang Subuh pada bulan puasa lalu yang merupakan sebuah perjuangan yang sepadan dengan hasilnya.
 
Sebuah lagu terbaru Slank yakni SLANK NGGAK ADA MATINYA juga digunakan sebagai judul album yang jadi track #1 di album ke-20 Slank ini, berisi lirik penuh kerinduan akan kebaikan yang semakin menghilang, ditambah balutan musik penuh distorsi yang serasa bagai luapan emosi Slank pasca melihat apa yang telah terjadi di Bangsa ini. Meski begitu, Slank tetap berusaha mempertahankan konsistensinya dengan memproklamirkan kekompakan mereka yang diwakili Kaka di tengah lagu seperti berikut, “Selama Republik ini masih berdiri, Slank nggak bakal mati!! Titik!!”
 
Album SLANK NGGAK ADA MATINYA diyakini akan menjadi album Slank paling gokil dari album-album sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan eksperimen baru yang Slank ciptakan, seperti penyatuan beberapa genre dalam sebuah lagu. Salah satunya adalah lagu Woles track #2 yang liriknya berupa nasihat bijak tanpa menggurui ala Slank. Lagu yang judulnya merupakan plesetan dan kebalikan dari kata dalam bahasa Inggris yakni slow ini yang berirama blues, dengan kejutan nuansa modern rock di ending-nya. Selain itu, Slank juga menghadirkan Widi Kidiw vokalis Vierratale yang nge-growl atau berteriak dengan teknik tertentu hingga menghasilkan suara seram.
 
Terdapat pula lagu He Yo Les Go track #7 yang dari judulnya sudah bisa diterka slenge’an-nya, tapi pada dasarnya lagu yang didominasi harmonika yang dimainkan oleh Kaka Slank ini berguna sebagai penyemangat siapapun yang mendengarnya. Beragam mitos soal pantangan yang berkembang di masyarakat, turut menginspirasi Slank untuk menciptakan sebuah lagu berjudul Verboden track #8 yang dibalut aransemen rock n’ roll-nya Slank. Selain itu, kerasnya hidup di Ibukota juga disampaikan Slank lewat lagu Jgn Ke Jkt track #6 yang kisahnya hampir mirip seperti lagu Jerry (Preman Urban) di album Tujuh, yakni tentang seorang teman dari Desa yang berubah jadi tidak baik setelah tinggal di Jakarta.
 
Kecintaan Slank terhadap kawan lama yang telah tiada yakni Alm Imanez, juga dituangkan dalam lagu berjudul Yo Man track #5 yang liriknya mengajak kita untuk melek dalam segala hal terutama soal keadilan. Lirik lagu ini merupakan ciptaan mantan personil Slank yang menginspirasi banyak musisi Tanah Air tersebut yang tanpa sengaja ditemukan oleh Ivan. Secara khusus, Slank juga mengajak seorang dara anak tunggal dari Imanez yakni Vagna Diandra Putri atau yang akrab disapa Vava Imanez untuk berduet di lagu berirama reggae yang di dalamnya terdapat keisengan Kaka yang menjadikan kaleng biskuit, gelas kaleng/seng milik Bunda sebagai perkusi dan dipukul dengan sumpit bakmi yang patah berkali-kali.
 
Demi penegakan Pancasila di Negeri ini, Slank juga menciptakan lagu berjudul Ngindonesia track #4 yang jadi kacamata Slank atas demokrasi di Indonesia yang semakin memudar. Keunikan dari lagu ini adalah penggunaan aplikasi bass dalam komputer tablet milik Ivanka, serta gaya permainan gitar Abdee & Ridho yang tidak dipetik melainkan dipukul-pukul. Bukan hanya itu, Kaka juga mencoba eksperimen baru yakni menambahkan suara ngek-ngok dari sebuah gendang yang dilubangi dan ditarik bagian bawahnya.
 
Untuk pertama kalinya pula, Slank melahirkan sebuah lagu A capella yang merupakan jenis musik tanpa menggunakan instrumen apapun di lagu System? track #9. Jadi, untuk rekaman lagu bertema sosial politik ini, Slank hanya bermodal cuap-cuap dari mulutnya masing-masing. Tidak ketinggalan, lagu bertema cinta tapi nggak cengeng ala Slank juga ada di album ini dengan judul Terakhir track #11, lsi lagu ini lebih mewakili rasa penyesalan seseorang & permohonan maaf untuk yang terakhir kalinya, atas kesalahan terhadap pasangannya yang kembali terulang-ulang lagi.
 
Bimbim sendiri mengatakan, "Album ini bakal jadi album terbaik Slank yang pernah ada!!" Pendiri sekaligus motor dari Slank itu juga menciptakan sebuah lagu yang terinspirasi dari sapaan orang-orang terhadap dirinya, dengan aransemen asik yang mengikutsertakan velg mobil yang dijadikan perkusi seperti di album 999+09 yakni lagu King Bimbim track #3. Selain tentang Bimbim, di album ini ada pula lagu soal kehidupan dan tata cara hidup di markas Slank berjudul Jl.Potlot. Di lagu yang jadi track #10 album SLANK NGGAK ADA MATINYA ini, Slank akhirnya kembali memunculkan suara siulan setelah kurang lebih 16 tahun lamanya, sejak lagu Lorong Hitam dari album Lagi Sedih dirilis.
 
Album ke-20 Slank dengan cover para personil Slank tengah berpose di depan Jalan Potlot ini begitu istimewa dan sangat wajib dimiliki oleh Slankers Indonesia. Sama seperti sebelumnya, album ini juga hanya tersedia di store KFC seluruh Indonesia dan pastinya bakal menyesal andai kehabisan album ke-20 Slank yang dirilis menjelang Hut 30 tahun Slank ini. Jangan pernah letih demi menyebarkan virus perdamaian Slank ke seluruh dunia layaknya Slank yang nggak pernah mati, karena SLANK NGGAK ADA MATINYA...
 
Info Management
Pulau Biru Production
Jl. Potlot III No. 14, Duren Tiga Jakarta 12760, Indonesia.
Telp : (6221) 79196819, (6221) 7943252. Fax : (6221) 79193437.
e-mail : mgt@slank.com  
 
 
RADIO PROMOTION By: @three_promosi
PADEPOKAN @maharrecords
 
Media Center :
Jl. Persatuan Guru No.16 Cideng Timur
Jakarta Pusat
Up : @dodo_mahar
http://www.maharrecords.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar