Minggu, 18 Januari 2015

HIMstage : Liburan yuk ( Budi Doremi )



HARI DAN LIBUR         
           
Liburan adalah berhenti sesaat dan membebaskan diri dari aktifitas keseharian seperti pekerjaan dan sekolah. Sejarah mencatat liburan diadakan untuk menghargai manusia dan jiwanya.  Kemudian merah dipilih sebagai warna pada angka kalender yang mewakili kata libur itu sendiri. Kita bisa lihat warna itu pada hari besar ke-agamaan, pahlawan, kemerdekaan, liburan akhir pekan dan lain sebagainya. Ketika hari itu datang, perayaan diadakan, nyanyian dikumandangkan dan manusia menari. Duka dan bahagia menguap menjadi doa, seperti awan yang turun menjadi hujan. Terus-menerus manusia diingatkan akan arti sebuah hari lewat tanggal merah.
           
Manusia terus berubah begitupun dengan cara hidup mereka. Lambat-laun tanggal merah berkurang. Warna merah pada kelender berubah menjadi hitam. Hari besar tak perlu dipringati dengan libur. Karena manusia harus terus bekerja. Harus terus memenuhi kebutuhanya. Tak ada waktu lagi untuk memperingati kebesaran sebuah hari. Toh kita masih bisa mengingat hari sambil fotocopy lembaran berkas dan sejenak kemudian kembali tenggelam dalam pekerjaan. Kita masih ingat bukan bagaimana rasanya lebaran tanpa harus dikejar-kejar deadline karena libur masih panjang. Kita sibuk mencari uang bukan membuat kebahagiaan.

Hidup memang singkat, kita tahu itu. Dan hidup itu pilihan, kita juga setuju. Tapi hidup seperti apa yang kita pilih menyambung hidup atau mengisi hidup? kita bisa membuat hari libur kita sendiri. Menciptakan kebahagiaan bersama teman-teman. Menghormati diri kita dengan banyak pencapaian yang melelahkan akan gaji yang masih kurang, nilai rapor yang masih buruk dan hubungan yang masih mengecewakan. Kita masih punya waktu untuk berhenti sejenak. Membebaskan diri dan pergi keluar rumah melihat langit biru, pasir putih, udara yang hangat, gunung yang hijau dan air yang jernih. Kita masih bisa mengisi hidup kita dengan banyak kemungkinan baru yang lebih membahagiakan. Kita punya 17.000 lebih pulau yang terbentang dari ujung barat ke ujung timur. Artinya kita punya 17.000 lebih kemungkinan hal yang baru yang bisa kita temui di sana. Kemungkinan yang membuat hidup lebih hidup lagi. Karena Bumi tempat kita tinggal adalah tempat yang sangat menakjubkan.
           
Mari bernyanyi dan menari kembali. Tubuh kita butuh itu. Tanggal merah boleh berkurang, tapi semangat kita jangan. Kalau nyatanya pacaran tak membuat kamu bahagia, kalau nyatanya kerjaan tak membuat kamu lebih kaya, jadi lebih baik, liburan aja. Jadi sekarang kamu tahu kan bagaimana cara membebaskan dan menghormati diri dari aktifitas pekerjaanmu atau sekolahmu. Buka internet, cari tempatnya, siapin tasnya, dan pergilah kemanapun yang bikin kamu bahagia. Kemudian pulanglah kamu dengan banyak cerita. Karena itu yang membuatmu kaya sebagai manusia.

LIBURAN YUK

Sudah satu tahun setelah single terakhir Budhi Doremi "Hatiku Talah dijleb-jlebin kamu". Kini Budhi kembali lagi dari liburanya yang panjang dan menyenangkan. Budhi membawa cerita yang awesome dari perjalananya mengelilingi Nusantara. Bahkan ketika tulisan ini dibuat, Budhi masih tersenyum macho memandang langit sambil berkata, "hidup ini indah kalo lagi gak kebelet kencing di tengah macet Jakarta." begitulah Budhi, dia random dan santai seperti anak pantai. Yess dia memang anak pantai. Perjalananya mengelilingi Indonesia melahirkan sebuah karya baru dengan ciri khasnya yang sederhana dan nyeleneh dalam menyampaikan gagasannya dalam sebuah lagu yang sampai saat ini masih ia tulis dan ciptakan sendiri.

Lagu itu berjudul "Liburan Yuk" lagu yang terinsiprasi dari kalender nasional Indonesia yang semakin kesini semakin sedikit tanggal merahnya. Ia habiskan malam-malam yang panjang dengan teman-teman untuk merekam lagu tersebut dengan harapan semua pendengarnya tergerak untuk berani berlibur. Berani untuk melakukan sesuatu yang membuat hidup jadi lebih hidup lagi.

Lagu ini direkam di studio yang sangat sederhana. Keterbatasan tidak membuatnya berhenti berkarya. Studio dengan modal paralon dan kain hitam sepanjang 30 meter itu berdiri di ruangan kecil di tengah sebuah pulau. Sederhana dan menakjubkan. Lelaki macho yang sekarang menjadi pembawa acara traveling "Hello Paradise" di Trans7 bilang, justru keterbatasan yang membuat manusia jadi lebih kreatif. Dibutuhkan waktu dua tahun untuk mendapatkan gagasanya, dua minggu untuk rekaman studionya, dua hari untuk masteringnya dan dua menit untuk mendengarkanya. Tapi butuh waktu selamanya untuk melupakan lagunya, begitulah kata Budhi yang berhasil dapat peran sebagai asisten dosen di film "Catatan Akhir Kuliah" yang akan tayang segera di bioskop-bioskop yang harga tiketnya tambah mahal.

Satu lagi lagu dari Budhi Doremi. Kata Budhi lagu ini bukan untuk didengarkan tapi untuk dipraktekan. Kini Budhi dan labelnya Wanna B Music Production sedang sibuk bikin jadwal liburan jangka panjang. Berlibur sambil bekerja itu menyenangkan.

"Kalo nyatanya pacaran tak membuat kamu bahagia dan kerjaan tak membuat kamu lebih kaya, jadi lebih baik ke pantai aja."

@BUDIdoremi

PT. Wanna B Music Production
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.15
Gandaria - Kebayoran Baru
Jakarta 12130
T: 021-7202308


Kontak :
Wisnu Purbaya
Promotions Executive
M : 081932998890
Wish Publicity
Jl Seketsa Blok A3 No 7B
Cipayung, Jakarta Timur 13880

Tidak ada komentar:

Posting Komentar