Sabtu, 20 Juni 2015

HIMstage : Kau memilih dia ( Cakra Khan )



Ketika cinta pergi maka biarkanlah pergi, bukankah mencintai tak harus memiliki ?

Single teranyar Cakra Khan, Kau Memilih Dia menjadi jawaban tentang kasih tak sampai yang meremukan hati. Tak seperti lazimnya orang tersakiti yang mengumbar marah, maka ia menerima segala sedih, sakit hati, kecewa juga nelangsa dengan ikhlas tanpa dendam berkepanjangan.

Tembang karya Aldi Nada Permana tadi, dibawakan Cakra dengan penuh penghayatan. Ia seperti berkata-kata dengan hati melebihi merdu nyanyian yang dibawakan.
Bernyanyi dengan hati, maka Cakra sanggup menjadikan lagu ini bagai ‘anthem’ ( lagu kebangsaan) bagi yang terluka hati. 

Pesan dan titik terindah dari lagu ini termuat dalam reffrainnya:
Tak perlu kau pulangkan lagi, semua yang telah aku berikan, biarlah menjadi luka, berharap pun tak akan bisa merubah kenyataan kau memilih dia…

Dimulai dengan denting piano, lagu ini terasa merintih, terisak dan serak. Cakra yang menyuguhkan vokal tebal dan berat, langsung membawa pendengarnya ke titik sendu tentang arti kehilangan.
Di simpul ini, Cakra mengaduk-aduk emosi diri dan pendengarnya. 

Dariku kau terima seluruh cinta seutuhnya darinya engkau dapatkan sedikit perhatian namun yang kau pilih sebaliknya …
Dariku kau dapatkan segala kasih penuh pengorbanan darinya engkau dapatkan cinta sementara namun kenyataan kini kau dengannya ….

Lirik pembukaan tadi makin mengiris hati, lantaran dibalut aransemen musik yang apik di tangan Tito P Soenardi. 

Aranjer yang satu ini memang ciamik kala menyentuh nada seperti termuat dalam beberapa karya terdahulu di antaranya : Butiran Debu, Harus Terpisah dan Papa Larang. Terakhir, permainan gitaris blues ‘Ginda’, menyempurnakan Cakra Khan menjeritkan isi hatinya. 

Boleh dikata, Kau Memilih Dia, lebih dari sekadar lagu. Lebih tepatnya, ini adalah ‘Lagu Kebangsaan’ bagi para penggenggam cinta yang tak layu hati meski cintanya pergi.
Anda juga ‘penggenggam cinta’? Maka nikmatilah lagu ini. Salam…..

Artis                 : Cakra Khan
Judul Lagu        : Kau Memilih Dia
Composer         : Aldi Nada Permana
Single               : 2nd Single
Album               : TBA
Produksi           : MyMusic Records

Follow :
@Cakrakhanz @mymusic_id


Kontak :
Ichsan Sandi Mandiri
MyMusic records+artist management
Jl. Caringin Barat Kav.10 Cilandak
Jakarta - 12430
Phone Office : (021) 75903206  |   BB pin : 5235D736

HIMstage : Kehabisan waktu ( Lyla )



Siapa tak kenal Lyla dengan lagu-lagu hits seperti Magic, Mantan Kekasihku, Jantung Hati, Detik Terakhir, Dan Lagi? LYLA, band yang beranggotakan Naga ( Vokal ), Fare ( Gitar ), Dennis ( Bass ), Dharma ( Keyboard ) dan Difin ( Drum ) ini sudah terbentuk sejak tahun 2006. Band yang berasal dari Pekan Baru, yang kini berada dibawah naungan label Trinity Optima Production ini, memulai karirnya dari panggung ke panggung di kota kelahiran mereka. Tahun 2007, jalan terang pun menghampiri dan membawa mereka ke Jakarta untuk memulai rekaman dan unjuk gigi di industri musik Indonesia.

9 tahun bersama dan berkarya di dunia musik dilalui Lyla dengan mencetak lagu-lagu hits mereka dan mengeluarkan 4 album yaitu Yang Tak Terlupakan ( 2008 ), Lebih Dari Bintang ( 2010 ), Dengan Hati ( 2013 ), Dunia Sempurna ( 2014 ) serta merilis 2 single Ramadhan yaitu Allah Maha Besar ( 2009 ) dan Bersyukur ( 2011 )

Walaupun sempat ada sedikit pergantian personil di tahun 2013, tak menghentikan langkah Lyla untuk terus berkarya di dunia musik. Lyla mengaku banyak perubahan yang terjadi di diri Lyla. “Sebenarnya bedanya lebih ke arti Lyla itu sendiri, kalau dulu kita selalu menerjemahkan kata Lyla yang berasal dari bahasa Arab yang artinya malam. Ternyata menjelang kita rilis di Trinity, kita membuat single baru dan menemui arti kata Lyla itu dari bahasa Sansekerta artinya playful. Kalau ditanya sekarang kita bermain musiknya lebih lepas, lebih explore jadi lebih colourful. Di album nanti pun akan berbeda, ada lagu yang sedikit reggae, ada juga lagu yang bahasanya agak sedikit nyeleneh jadi bahasanya ga baku seperti di album-album sebelumnya”, jelas Naga.

Namun Lyla mengaku tetap tidak meninggalkan lagu bertema cinta, hanya kali ini dikemas dengan sudut pandang yang berbeda. Seperti pada single terbaru mereka yang berjudul “Kehabisan Waktu” adalah lagu yang diciptakan oleh Fare ( sang gitaris ) yang diangkat dari kisah masa lalu salah satu personil Lyla yang pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita yang sangat dikasihinya, namun ketika dia memutuskan untuk membawa hubungan ke jenjang yang lebih serius, tanpa ia duga sang kekasih justru memutuskan hubungan karena merasa sudah tidak bisa memberikan kesempatan padanya. 

Lagu yang bernuansa pop ballad ini diaransemen oleh Lyla bersama produser musik mereka yang memang sudah cukup banyak dikenal di dunia musik Indonesia yaitu Stephen Santoso. Yang berbeda adalah di lagu ini, Lyla lebih menggunakan looping, brass section dan banyak menampilkan sound distorsi gitar. “Biasanya di album-album sebelumnya aku lebih banyak pakai sound gitarnya yang rock ‘n roll atau akustik, atau pakai alat musik etnik seperti Banjo jadi terdengar lebih vintage. Sekarang lebih nyoba yang ke modern rock yang menggunakan banyak jenis distorsi”, terang Fare.

Untuk masalah kekompakan, Lyla menilai mereka sebagai band yang sebenarnya punya karakter berbeda di setiap personilnya. Namun mereka sudah terbiasa berdemokrasi saat perbedaan itu timbul. Sepanjang berkarier, tidak pernah ada masalah berarti yang mengoyahkan kekompakan Lyla. 

Begitu juga harapan mereka dalam bermusik kedepannya, Lyla berharap dengan bertambahnya usia bermusik mereka, justru membuat spirit berkarya mereka semakin besar. “Bagi gue, Lyla ini kejutan yah. Terlalu banyak kejutan dari kita, mulai saat mendirikan band ini di tahun 2006, di tahun 2007 mulai rekaman dan kita buat beberapa single yang booming dan jadi kejutan. Terus bisa bertahan sampai sekarang di era industri musik yang mungkin 6-7 tahun terakhir sudah banyak perubahan juga. Ya harapannya sih 5-10 tahun kedepan Lyla tetap bisa memberi kejutan yang dalam arti positif”, jelas Naga tentang harapannya.

“Satu lagi yang mau gue tambahin, intinya selama ini gue nge-band dengan teman-teman Lyla banyak pelajaran yang gue dapat, ya tentang hidup, musik, persahabatan, keluarga. Harapannya itu semua bikin kita tambah solid lagi dan berkarya lebih baik lagi. Dan itu proses”, ujar Dennis.

Composed by Fakhri Adinata (Fare LYLA)
Music Producer by Stephen Santoso
Published by Trinity Optima Publishing
© TRINITY OPTIMA PRODUCTION 2015

Follow Us :  @TrinityOptimaP   @LYLAINDONESIA
Fan Page : TrinityOptimaP, LyLA Band
Instagram : trinityoptima
YouTube: Trinity Optima Production


Kontak:
Tipot Setiadi
Trinity Optima Production
Jl. Hayam Wuruk No. 58. Jakarta 11160, Indonesia
Telp. +62 21 6012700  |  Fax. +62 21 6014644  |  Mobile : 081546995159

HIMstage : Tak akan habis ( Shafa Siregar )



Shafa Siregar adalah artis pendatang baru di dunia musik pop Indonesia, akrab di panggil Shafa remaja kelahiran Jakarta berusia 14 tahun ini, mengawali karier nya di dunia theatre dan modeling saat masih bertempat tinggal di Medan. Karena masih ikut orangtuanya yang sering berpindah tempat tugas sempat juga bermukim di Langsa Aceh, dan akhirnya kembali lagi ke Jakarta.

Bagi Shafa mendapat kesempatan dari Beat Production untuk merelease single “Tak Akan Habis” karya dari Theo Monroe bergenre Pop Emo ini adalah sebuah kesempatan yang luar biasa, ini bagian dari  memantapkan untuk berjalan dan belajar lebih mencintai musik seperti sekarang ini. 

Singel “Tak Akan Habis” bercerita tentang buku memory yang berisikan kisah persahabatan remaja selama 3 tahun saat bersama di masa sekolah.

“Dengan lirik lagu dan vokal yang teenage banget, notasi nya mudah dan ringan untuk seorang penyanyi pendatang baru. Feel, Instinct dan Soul nya dapat banget”, ujar Yudhie Buster pengamat musik senior yang juga MD Kis FM Jakarta.

“Sebagai pendatang baru, Shafa terbilang cukup beruntung mengeluarkan single lagu ini, karena lagu dan lirik di dalamnya sangat mudah untuk dicerna dan diterima oleh kuping awam sekalipun, dengan emosi rhythm dan simple melody yang ada dalam lagu ini menambah ekspresi dalam iramanya. Tersirat jelas pesan dan emosi yang ingin disampaikan melalui lagu ini, Shafa dapat dengan mudah bersaing dengan pendatang baru lainnya. Good Job!!” imbuh Aji MD Beat Radio Indonesia.

“Dengan musik seperti ini saya bisa bilang Shafa dengan cepat bisa masuk ke jajaran penyanyi remaja yang sudah lebih dulu eksis”, tambah Vian Pradjoko, pengamat musik dari Satu Djiwa Indonesia.

“Intronya keren sekali nih lagu, vocal Shafa yang masih terdengar anak-anak sangat padat mengambil nada rendah, dan dengan tidak disangka dengan mudah juga melahap nada nada tinggi di tengah lagu ini dan di akhiri dengan teknik falsetto, keren”, kata Herry Rachman pengamat musik yang juga mantan penyiar Mustang FM Jakarta.

Semoga single dari SHAFA SIREGAR bertajuk TAK AKAN HABIS bisa diterima di telinga Pecinta Musik Indonesia dan Tak Akan Habis dari playlist radio Indonesia selamanya…
Aaminn…

Artist                : SHAFA SIREGAR
Title                  : TAK AKAN HABIS
Creator             : THEO MONROE
Composer         : MONROE (THEO, FAIZ & ICHY)
Music               : SEVENDREAM STUDIO
Vocal                : UPBEAT STUDIO
Publishing         : BEAT PRODUCTION
Facebook         : ‘Shafa Siregar
Twitter               : @ShafaSiregar_


Kontak :
Lena - 081318478999
Pin: 56AF48A9  |  ym: lena_regar  |  twit: @lena_regar  |  FDR 389
Jln. Lebak Bulus I No.40 AB Cilandak - Jakarta Selatan 12430, Indonesia
Phone: +62-21-70049429  |  SMS: +62-815-777-8347  |  Fax: +62-21-75904696
www.BeatProID.com

HIMstage : Cerita diantara kita ( Midnight Quickie )



Siapa yang tidak pernah mendengar nama Midnight Quickie? Grup musik elektro ini berhasil memantapkan namanya sebagai salah satu pionir yang turut membesarkan scene musik dance dan electro di Indonesia melalui penampilannya pada Djakarta Warehouse Project 2012 yang lalu. Sejak hari itu, Midnight Quickie menjadi banyak referensi band-band electro baru yang bermunculan.


Digawangi oleh Aydra ( producer, DJ ), Irshan ( producer, DJ ) dan Tamy ( Vocalist ), Midnight Quickie terus beranjak naik sejak single pertamanya, City Lights yang pertama kali dirilis ke public pada tahun 2012 menjadi terobosan baru di dunia music Indonesia, yang terbukti single City Lights #1 di charts radio 101.4 Trax FM Jakarta dan 90.4 Trax FM Semarang. 


Di awal tahun 2013 Midnight Quickie mengeluarkan single kedua yang berjudul Bebas Lepas. Single ini kembali menjadi No. 1 di chart 105.9 Ardan Radio Bandung, 98.7 Gen FM Jakarta, 90.4 Trax FM Semarang, dan menjadi favorit request di radio seluruh Indonesia. Meledaknya single Bebas Lepas Midnight Quickie dijuluki sebagai “Rising Star” dan dinominasikan sebagai Breakthrough Artist of the year untuk Indonesia Choice Awards 2014 (Net TV). 


Diikuti oleh album Being Bad Feels Good yang resmi dilepas ke pasar pada tahun 2014 oleh label Seven Music. Djakarta Warehouse Project 2014 adalah ajang pembuktian Midnight Quickie membuat para fansnya takjub. Seolah ketiga anak muda ini tidak pernah berhenti berusaha menjadi lebih baik lagi terutama dalam live perform mereka yang selalu terasa energik dan intim dengan para penggemarnya. 


Pertengahan 2015 kini, Midnight Quickie kembali merilis sebuah single dari album Being Bad Feels Good untuk mengobati rasa rindu para penggemar yang lama tak mendengar kabar dari idolanya. Lagu Cerita Diantara Kita ini merupakan lagu ciptaan kolaborasi antara Aydra dan Tamy. Kini, lagu tersebut sudah siap untuk direquest di 400 radio yang ada di seluruh Indonesia. Masih kental dengan warna Electronic Dance Music (EDM), lagu Cerita Diantara Kita ini seolah semakin mematenkan ciri khas musik Midnight Quickie yang berbeda dengan grup-grup musik EDM lainnya. Suara Tamy yang khas pun membuat lagu ini semakin catchy dan enak didengar. 


Ketika mereka memulai karir dengan bergabung dalam Midnight Quickie, Aydra, Irshane dan Tamy sempat memiliki harapan yang mereka anggap mimpi. Midnight Quickie ingin menjadi trend-setter baru bagi anak muda di Indonesia dan terbukti HAI Magazine dan @InfoPensi menjadikan Midnight Quickie menduduki peringkat 5 RAJA PENSI 2014. Kini, melihat kemunculan grup-grup EDM di Indonesia, serta jumlah anak muda yang menjadikan busana Midnight Quickie sebagai referensi gaya berpakaian, maka dapat dikatakan bahwa harapan tersebut telah menjadi kenyataan.


Artis : Midnight Quickie

Single : Cerita Diantara Kita

Ciptaan : Jaya Aydra, Charitautamy

Twitter : @MidnightQuickie









For booking info : Angga Diandry ( 087768638700 )




Kontak :
Aldo
Seven Music   |   @Sevenesia
JL. Sisingamangaraja No. 21 Kebayoran Baru

Jakarta Selatan 12210, Indonesia
Telp. (62-21) 5300254   |  Fax. (62-21) 53653298

HP : 087877847898   |  WA : 089629696779  |  PIN : 763B00BF