Sabtu, 14 Mei 2016

HIMstage : Forever u’ll be mine ( The Groove )


Akhirnya album ke 5 THE GROOVE rilis juga ! Penantian yang begitu panjang sejak merilis single terakhir di 2013. Bukan hal yang mudah untuk menghasilkan sebuah karya bagi band yang pernah mengalami keluar masuk personel dan melewati masa vakum cukup lama.
 
Bukan sekedar reuni sesaat, namun ke-delapan personel THE GROOVE sepakat untuk menyatukan visi bermusik serta mempertahankan band yang telah memberikan pengalaman berharga dalam berkarier di industri musik Indonesia. Proses rekaman kali ini bisa dibilang berbeda dengan album sebelumnya, THE GROOVE lebih bebas menentukan materi mulai dari pemilihan tema lagu hingga aransemen yang tetap mempertahankan ciri khas meracik musik bernuansa acid, funk, soul dan disco.
 
Forever U’ll Be Mine dipilih sebagai single perdana untuk menyapa kembali pecinta musik Indonesia. Bercerita tentang sepasang kekasih yang menemukan kebahagiaan setelah sekian lama melewati perjalanan cinta. Tema yang seolah juga menceritakan tentang kebahagiaan para personel THE GROOVE berkarya bersama kembali. Kali ini, Rejoz tidak hanya bermain perkusi namun ikut bernyanyi. Komposisi 3 vokal ini sengaja dihadirkan untuk memberi nuansa yang berbeda dari karya sebelumnya.
 
Album ke 5 ini diberi judul yang sama dengan single perdana, berisikan 10 lagu yang diproduksi selama kurun waktu 5 tahun mulai dari 2011. Dirilis bersamaan dengan buku perjalanan musik THE GROOVE selama 19 tahun di industri musik Indonesia. Bekerjasama dengan RPM Music sebagai distributor dan album ini bisa didapatkan mulai dari 25 May 2015.
 
THE GROOVE dan RPM berharap album ini dapat dinikmati oleh seluruh kalangan pecinta musik indonesia khusus nya dan pecinta musik didunia pada umumnya.
 
Informasi lebih lanjut :
AldiTama         082125678935 (CHAR Entertainment)
Rizal                081316429902 (RPM Music)
Twitter, Instagram, Periscope, Facebook : thegrooveindo
 
THE GROOVE :

Ali Akbar ( piano ), Arie Arief ( guitar ), Ari Firman ( bass ), Deta Gunima ( drum ), Rieka Roslan ( vocal ), Reza Hernanza ( vocal ), Rejoz ( perkusi ), Tanto Putrandito ( keyboard )
 
Single (indie) :
2013     Kusambut Hadirmu
2010     Let’s Go! (Reunian)
 
Album (Sony Music Indonesia) :
2005     The Best Of                  hits : “Katakan Dengan Cinta” dan “Aku Dan Wanita”
2004     Hati – Hati                     hits : “Hanya Karena Cinta” dan “Pangeran dan Putri”
2001     Mata, Telinga & Hati      hits : “Khayalan” dan “Sepi”
1999     Kuingin                         hits : “Dahulu”, “Satu Mimpiku” dan “Segenap Cintamu”
 
 
Kontak :
Rizal
PR & Content Manager
PT. Royal Prima Musikindo (RPM)
Jl. Cepu No. 5 Jakrta
T: 021 3900148  F: 021 3155666
M: 081316429902 

HIMstage : Tundukkan dunia ( Bunga Citra Lestari )


Ribuan atlet Indonesia pernah meneteskan peluh dan air mata mereka untuk mengharumkan nama bangsa. Perasaan bangga dan haru mengalir dengan mudah saat kita melihat sang saka Merah Putih berkibar dalam ajang dunia. Namun bisakah kita merasakan perjuangan para atlet tersebut dari nol hingga bisa berjaya ?
 
Emosi yang sama coba dituangkan dalam single Bunga Citra Lestari alias BCL kali ini. Sebuah lagu yang ditulis dan diproduseri Andi Rianto bersama seorang penggerak musik Indonesia, almarhum Arie SW atau yang lebih dikenal dengan Pak Iin. Boleh dibilang lagu ini adalah projek terakhir Pak Iin untuk BCL sebelum beliau berpulang. Sebelumnya Pak Iin banyak menciptakan lagu untuk BCL serta musisi Indonesia lainnya sebut saja Ari Lasso, Utopia bahkan Agnes Monica.
 
'Tundukkan Dunia' berkisah tentang perjuangan mewujudkan mimpi menjadi nyata. Karena untuk bisa menundukkan dunia memang tidaklah mudah. Hanya yang terbaiklah bisa bertahan. Perasaan berkobar tersebut semakin diperkuat dengan aransemen megah dari Andi Rianto. Sang peramu musik handal tersebut memasukkan unsur orkestra dalam porsi yang penuh dan mewah. Komponen musik yang terlibat di dalamnya diramu dengan tepat.
 
Penjiwaan BCL membawakan lagu ini pun penuh semangat dan emosi yang meletup-letup. Racikan lirik dan musik yang dinamis ini ternyata sengaja dihadirkan untuk melengkapi film '3 Srikandi' garapan sutradara Iman Brotoseno. Film tersebut bercerita tentang perjuangan tiga pemanah perempuan asal Indonesia untuk menaklukkan ajang Olimpiade di Seoul. Tentu saja itu bukanlah hal yang mudah, belum lagi mereka harus berhadapan dengan masalah personal masing-masing.
 
Ketiga perempuan tersebut diperankan oleh Tara Basro, Chelsea Islan serta BCL. Film yang juga melibatkan aktor Reza Rahadian serta Donny Damara tersebut akan segera tayang di bioskop Indonesia tahun ini di bawah bendera MVP. Secara tak langsung 'Tundukkan Dunia' berhasil menggambarkan jiwa dari film '3 Srikandi.
 
Kita melangkah bersama
Mewujudkan mimpi menjadi nyata
Satu asa dan sejiwa
Meraih asa tundukkan dunia
.......
 
Ciptaan                         : Andi Rianto & Arie SW
Music Arrangement        : Andi Rianto
Mixing                          : Tommy Utomo
Producer                       : Andi Rianto & Arie SW
Penerbit                        : PT. Aquarius Musikindo
 
Twitter : @bclsinclair
Twitter: @aquariusmusik
Instagram : @aquariusmusikindo
Fanpage Facebook : Aquarius Musikindo
www.aqmvideo.com
 
 
Kontak :
RINA ( INA OKEM )
MEDIA PROMOTION
PT. AQUARIUS MUSIKINDO
Jalan Batu Tulis XIII No. 17 Jakarta Pusat 10120, Indonesia
Ph. +62-21 3807236   |   Mobile / WA : +62-81284744833 

HIMstage : My favorite things ( Joey Alexander )


Monday was a new experience for me. Being the youngest nominee in the jazz categories is a great honor. Congratulations to all the winners, they are all my favorites (“Uptown Funk” too). The most rewarding part for me was performing at the Premiere Ceremony with Eric Harland on drums and Dave Robaire on bass, and representing the jazz community at The GRAMMYs main ceremony. It gave me so much joy to see artists and fans of other genres digging jazz! It was also great to see Mr. Herbie Hancock and meet one of my favorite actors, Johnny Depp (I will always think he is a pirate). Let's keep it swinging guys! Thank you to the Academy for nominating me and inviting me to perform, and to my fans for your love and support.
Joey Alexander
 
 
Joey Alexander telah menyita panggung utama Grammy Awards 2016. Semua mata tertuju pada 15 Februari 2016 lalu di Staples Center, LA. Dua kali tampil di acara Premiere Ceremony dan di puncak Grammy yang langsung diperkenalkan Neil Portnow selaku Presiden Grammy dan rapper Common.
 
Taylor Swift, Bruno Mars, Selena Gomez, The Weeknd, dan banyak lagi musisi kelas dunia yang hadir memberikan standing ovation untuknya. Darah Indonesia berada di panggung Grammy. Mendapat penghargaan dari industri musik dunia. Kelas Joey Alexander saat ini telah menjadi musisi kelas dunia. Penampilan Joey Alexander di Grammy telah memberi inspirasi pada kita semua. Mimpi tidak ada batasnya. Dari anak usia 12 tahun kita bisa belajar akan banyak hal.
 
Kabar gembira datang dari Warner Music Indonesia, yang akhirnya akan merilis album My Favorite Things (Motema, 2015) ini di pasar Indonesia. Tentu ini berita bagus untuk mereka yang menunggu rilisan fisik CD dari Joey Alexander jelang konsernya di Jakarta pada 22 Mei 2016.
 
Bicara tentang album yang mendapat 2 nominasi Grammy Awards 2016 ini tidak bisa dipisahkan dari fakta bahwa anak usia 11 tahun ini sudah membuat sebuah lompatan besar dengan debut album jazz yang mengagumkan. Fakta lain adalah kemampuan musikalitas untuk anak usia 11 tahun membuat bocah kecil berkacamata ini mendapat perhatian di skena musik jazz dunia. Namun Joey bukan hanya anak kecil yang jago main piano, Joey paham betul musik jazz yang dia mainkan ini. Dia sejajar dengan musisi jazz lain. Joey Alexander bermain dengan rasa.
 
Satu lagu karya asli Joey Alexander ada di lagu jazz standar, “Ma Blues” di album ini. Kemampuan yang dia perlihatkan di lagu “My Favorite Things” dan “Over The Rainbow” telah membuat album ini menjadi salah satu album terbaik yang rilis di tahun 2015 dari berbagai media dunia. Akrobat permainan piano yang mengagumkan tersimak jelas di komposisi “it Might As Well As Spring”. Komposisi klasik “Giant Step” dari John Coltrane dan ‘Round Midnight” dari Thelonious Monk membuat kelas Joey Alexander makin jelas sebagai musisi jazz dengan kemampuan jenius. Keyakinan, kerja keras, dan disiplin yang kuat menjadi kunci.
 
Di album “My Favorite Things” yang direkam di Avatar Studio New York ini Joey melibatkan musisi Larry Grenadier dan Russell Hall ( bass ), Ulysses Owens, Jr dan Sammy Miller ( drums ) serta Alphonso Horne ( trumpet ). Larry Grenadier selama ini dikenal bermain untuk Stan Getz, Brad Mehldau, dan Pat Metheny. Sementara drummer Ulysses Owens Jr. banyak bermain untuk Kurt Elling, Wynton Marsalis, dan Christian McBride. Produser album ini adalah Jason Olaine, Director Programming Jazz Lincoln Center New York dan peraih Grammy untuk Directions in Music karya Herbie Hancock, Michael Brecker dan Roy Hargrove. Nama-nama menjulang di musik jazz dunia berada dibalik album ini.
 
Album yang akan dirilis oleh Warner Music Indonesia ini berisi 10 lagu untuk format CD, dan 12 lagu untuk format digital download dan streaming. Ada satu lagu baru “Senor Blues” yang akan masuk dalam rilisan album Joey Alexander di pasar musik Indonesia ini. Sebuah komposisi yang meruang dengan sapuan jari manis Joey di sepanjang lagu.
 
Joey Alexander telah menjadi musisi berkelas. Album My Favorite Things telah menjadi sejarah yang layak menjadi koleksi musik kita bersama. Penampilannya di Grammy bisa membuat musik Indonesia tambah bergairah melahirkan bakat dan talenta lain yang akan menyusul jejak langkah anak usia 12 tahun ini ke karpet merah musik dunia.
 
Pada 30 April nanti, Joey Alexander akan tampil di White House, di hadapan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama pada acara International Jazz Day http://jazzday.com/concert/
 
Warner Music Indonesia sangat bangga dapat meghadirkan album Joey Alenxander di Indonesia dan semoga melalui karya-karya Joey, hal ini dapat memberikan inspirasi bagi musisi-musisi Indonesia untuk dapat semakin bersemangat untuk berkarya dan menjadi musisi global seperti yang sudah dibuktikan oleh seorang anak berusia 12 tahun - Joey Alexander, ungkap Toto Widjojo, Managing Director Warner Music Indonesia
 
If the word “genius” still means anything, it applies to this prodigy” — Downbeat
 
Technically fluent and harmonically astute” — The New York Times
 
Magnificent not only for the child’s virtuosity — plenty of prodigies have outsized chops — but for the maturity and perception he brought” — Jazz Time
 
12-year-old jazz pianist Joey Alexander makes a big chart. My Favorite Things also gives Alexander his first No. 1 on both the Jazz Albums and Traditional Jazz Albums charts.” — Billboard
 
TRACK LISTING
Giant Steps
Lush Life
My Favorite Things
It Might As Well Be Spring
Ma Blues
'Round Midnight
I Mean You
Tour De Force
Over the Rainbow
Senor Blues
Footprints (iTunes bonus track)
Green Dolphin Street (iTunes bonus track)
 
Album:
 
Links :
 
 
Kontak :
MOHAMAD KHADAFIE
INTERNATIONAL PRODUCT EXECUTIVE
Marketing
Warner Music Indonesia
Alia Building, - 6th Floor, Jakarta, DKI 10110, Indonesia
Phone 3867626   |   Fax : +62-21-3867606/07/08

HIMstage : Aku tanpamu – Uwiw uwiw ( Cita Citata )


Dimana ada diriku disitu ada dirimu, kita takkan berpisah, walau engkau disana, hatiku selalu ada bersamamu, aku tanpamu bagaikan ambulance tanpa uwiw uwiw”, begitulah petikan liriknya.
 
Cita Citata seperti tak mau berhenti dalam mempersembahkan karya terbaiknya. Setelah sukses dengan sejumlah single seperti Sakitnya Tuh Disini, Goyang Dumang, Perawan Atau Janda, Meriang dll, Cita kembali merilis single dengan judul yang cukup unik, Aku Tanpamu – Uwiw Uwiw.
 
Dengan nama Cita Citata yang sudah tenar sebagai salah satu pedangdut favorit, lagu ini diyakini kembali meraih sukses. Ada beberapa kejutan yang ditampilkan di lagu terbaru ini, salah satunya konsep video klip yang berbeda dari yang pernah ada.
 
Konsep video klip Aku Tanpamu –Uwiw Uwiw dibuat dengan pemikiran kreatif dan menjadi sebuah tantangan besar bagi penggarapnya. Salah satu alasan lainnya, Cita Citata pernah mendapat penghargaan sebagai Penyanyi Indonesia Terpopuler di Youtube Sepanjang 2015.
 
Sementara itu, image cantik, seksi dan girly menjadi konsep Cita Citata dalam mengemas profilnya sebagai pedangdut jempolan di Tanah Air dan dikenal sampai saat ini. Dan lewat single Aku Tanpamu – Uwiw Uwiw, image Cita Citata tersebut semakin kental.
 
Terima kasih kepada semua media yang terus mendukung music dangdut, berharap dapat memberikan karya-karya terbaiknya dijalur music dangdut. I Love Music Dangdut.
 
Judul Lagu : Aku Tanpamu – Uwiw Uwiw
Artis : Cita Citata
Pencipta : Achmad. P & Riza Ardiana
Arrangement : Adam
Label : Sani Music Indonesia
 
Twitter : @Cita_Citata
IG : Cita_Citata
 
 
Kontak :
@SaniMusicID / Akbar Sanimusic
Whatsap : +62.877.8648.7779 | Pin. 543BC975

HIMstage : Someone there for me ( Adito Taka )


ADITO TAKA adalah seorang penyanyi pria pendatang baru di permusikan Indonesia hasil besutan Beat Production dengan Genre Alternative yang luas dan karakter vokal yang Unik. Penyanyi 31 tahun asal Cilacap ini sangat menyadari kemampuan dirinya dalam berolah vokal. Sejak kecil sudah memenangkan kejuaran menyanyi Mocopat di daerahnya, memasuki masa remaja bergabung dengan beberapa band dengan menjadi vokalis sampai masa kuliah. Sampai akhirnya jiwa bermusiknya memilih berkarir menjadi Soloist sampai saat ini.
 
ADITO TAKA sendiri mengambil nama tersebut dengan sebuah filosofi tentang kehidupan dan musik dimana “TAKA” memiliki arti nama kehormatan bagi seorang wanita/hamba. Namun bukan pada makna sebenarnya secara fisik. Jadi ADITO TAKA adalah seorang hamba yang hidup karena ada kuasa sang pencipta dan musik adalah anugerah yang telah diterima olehnya. Kehidupan sebagai liriknya dan alunan musiknya sebagai representative dari emosi jiwa.
 
Beat Production melihat suatu yang istimewa dalam skill bermusiknya ADITO TAKA, dan lewat kerjasama yang apik dihasilkan sebuah karya yang menjadi Single Pertama dari ADITO TAKA yang di rilis secara Nasional lewat lagu bertajuk “SOMEONE THERE FOR ME”, sebuah lagu pop bernuansa British Music dengan sedikit sentuhan etnik Kalimantan pada beberapa part musiknya.
 
“Harapan saya “SOMEONE THERE FOR ME” mampu menembus, didengar serta dinikmati oleh banyak penikmat musik di muka bumi ini, dan mereka merasakan ada musik etnik dari budaya Indonesia di lagu ini dan tertarik untuk lebih mengenal budaya Indonesia yang beragam dan kaya ini”, ungkap ADITO TAKA.
 
Semoga lagu “SOMEONE THERE FOR ME” bisa diterima di pustaka musik radio-radio di Indonesia dan Internasional dan bisa membawa nuansa baru di telinga penikmat musik semua.
Aamiin...
 
ADITO TAKA
Follow : @aditotaka_id
 
Contact & Publisher:
Yusda “Beatman” Siregar
BEAT PRODUCTION
Cinere Bellevue Commercial Park, blok KA-11
Cinere - Depok, Indonesia
Mobile: 082112264446, 08156750502
Twitter: @yusdasiregar  @BeatProID
Manager of @ShafaSiregar_  @monroe_indo  @AbigaiLova  @aditotaka_id

 

HIMstage : Gak romantis ( Lyla )

 
10 tahun sudah LYLA berkarya dan mewarnai musik Indonesia dengan lagu-lagu hits mereka. Band asal Pekanbaru yang terbentuk sejak tahun 2006 silam ini, berhasil mengukir catatan prestasi yang jempolan selama berkarier dengan menghasilkan 4 album  yaitu “Yang Tak Terlupakan” (2008), “Lebih Dari Bintang” (2010), “Dengan Hati” (2013) dan “Dunia Sempurna” (2014).
 
Di tahun 2015 lalu, LYLA kembali merilis album ke-5 mereka yang diberi judul ‘Ga Romantis’. Di album ini, LYLA hadir dengan energi baru dengan menyuguhkan banyak genre dari Funk, Reggae, Blues hingga musik etnik Indonesia, ditampilkan LYLA sebagai  proses metamorfosa dan pendewasaan dalam bermusik. Ditambah hadirnya tiga orang produser musik  hebat yaitu Krisna J. Sadrach, Stephen Santoso dan Ari Aru Renaldi, menambah kekuatan LYLA di album ini.
 
Meski sedikit berbeda dari album-album sebelumnya, LYLA tidak meninggalkan ciri khas mereka. Terbukti album ‘Ga Romantis’ ini diterima dengan baik oleh pencinta musik Indonesia, khususnya LYLA Community (sebutan bagi fans LYLA). Single pertama yang berjudul “Kehabisan waktu” bahkan berhasil mencuri perhatian dengan menjadi trending topic di social media pada hari pemutaran perdananya, yang saat itu dilakukan serentak di 200 radio seluruh Indonesia. Kemudian LYLA merilis single keduanya yang berjudul “Turis”, di lagu ini LYLA mengeksplor musik mereka dengan sentuhan reggae dan memasukkan unsur bunyi alat musik traditional seperti ukulele. Album ini pun berhasil terjual lebih dari 200.000 copy sejak pertama kali dirilis pada akhir tahun 2015 lalu.
 
Kini LYLA kembali merilis single ketiga dari album ‘Ga Romantis’, dengan lagu yang berjudul sama seperti judul albumnya, “Ga Romantis”. Lagu yang diciptakan oleh Naga ini bercerita tentang permintaan maaf seseorang kepada kekasihnya karena merasa dirinya bukan tipikal orang yang romantis. “Idenya datang dari pengalaman pribadi. Jadi waktu pengerjaan album ini kan menghabiskan banyak waktu di studio dan sering pulang pagi. Sampai suatu hari aku pulang pagi, Istriku berangkat kerja. Pas bangun siang, aku baru inget kalau hari itu istriku ulang tahun. Perasaan bersalah itu menjadi ide di lagu ini”, ucap Naga.
 
Walau ada kata ‘romantis’, lagu ini justru tidak berkesan romantis dan melankolis. Dibantu Stephan Santoso sebagai music director, LYLA membuat lagu ini dengan musik yang sedikit upbeat dan menghentak. Dengan daya tarik lagu pada kandungan liriknya yang cerdik, “… Aku ga mau jadi mataharimu, karna itu akan membuat ku jauh. Aku ga mau jadi bintang-bintangmu, walau indah itu juga kan jauh. Yang aku mau menjadi udaramu, selalu setia tiap hela nafasmu…”, lagu ini berpotensi jadi anthem bagi para cowok yang ingin meyakinkan pacarnya bahwa romantis bukan satu-satunya pengukur rasa cinta.
 
Di tahun ke-10 berkarier di dunia musik, LYLA berencana akan mengelar konser 1 dekade yang akan digelar pada bulan Agustus 2016 nanti. “Harapan kami di tahun ke-10 perjalanan karier LYLA, kami masih bisa terus memberikan karya terbaik kami, lagu-lagu kami semakin bisa menghibur banyak orang dan konser 1 dekade nanti bisa berjalan lancar. Doain yah…”, tutup Naga.
 
Composed by : Naga LYLA
Music by Lyla & Stephan Santoso
Published by Trinity Optima Publishing 2015
 
Follow Us :  @TrinityOptimaP   @LYLAINDONESIA
Facebook Page :  TrinityOptimaP,  LyLA Band   
WAP: kampungseleb.com
IG : trinityoptima
YouTube : Trinity Optima Production
 
 
Kontak :
Tipot Setiadi
Trinity Optima Production
Jl. Hayam Wuruk No.58 Jakarta 11160
Mobile: 081546995159  |  Pin BB: 537A686B
Twitter: @tipot89

HIMstage : Balik terluka ( Two Triple O )


Nama “Two Triple-O” yang unik sudah akrab di kalangan anak muda Bandung, nama ini tercipta karena mayoritas personilnya merupakan angkatan 2000.
 
Mengusung genre musik Pop, R&B, Soul dan HipHop, band yang resmi terbentuk pada 13 februari 2001 ini tentunya sudah memiliki pengalaman manggung di banyak café, pensi, hingga event off-air di Bandung, Jakarta, Surabaya, dan kota - kota lainnya.
 
Abo ( vocal), Vitha ( vocal ), Adith ( guitar ), inal ( bass ), Ferry ( keyboard ), Ba’i ( keyboard ), Deddy (drum) membentuk band yang berdasarkan obsesi, harapan dan keyakinan untuk menyalurkan aspirasi, kreasi, dan mengembangkan bakat yang ada didalam masing-masing personil lewat musik.
 
Setelah pada tahun 2008 Two Triple-O mengeluarkan album pertamanya “Finally..” dan pada tahun lalu 2011 untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-10 Two Triple-O mengeluarkan singles “Aku Cinta Kamu..”
 
#ACK yang didedikasikan sebagai ucapan terima kasih untuk Two Triple-O Family (sebutan untuk fans Two Triple-O) atas semua dukungannya selama ini, setelah itu Two Triple-O mengeluarkan singles “Still in Love..” #SIL.Dan Pada sekarang Two Triple O akan mengeluarkan Single terbarunya yang berjudul “BALIK TERLUKA”
 
“ BALIK TERLUKA ” menceritakan tentang penyesalan seseorang yang sangat mencintai tetapi orang yang dicintai hanya bersikap acuh samapai akhirnya menyadari sesoarang begitu besar mencitainya tetapi sesorang yang mencintainya balik untuk membenci,
 
Semoga single terbaru Two Triple-O ini dapat diterima dan dapat mewarnai musik Indonesia.
 
Twitter : @twotripleO
Instagram : @twotripleO
 
Link terkait :
 
 
Management
@Yogaz230   |   081222216168

Fwd from :
@gilang_ar   |  08170005445


HIMstage : Dear mantan ( iMeyMey )


iMeyMey, pedangdut yang kerap mengambil kesempatan dalam menyanyikan berapa lagu yang diambil dari trend di media sosial. Setelah sukses dengan lagu Cabe–Cabean, Gue Mah Gitu Oranngya, Distu Kadang Saya Merasa Sedih, Kini iMeyMey merelease lagu “Dear Mantan“.
 
Meme yang beberapa hari beredar tentang mengenai para gadis yang dulunya biasa biasa saja dan kini sudah berubah jadi cantik dan jadi idola. Setelah wajah menjadi cantik, mereka menggabungkan foto dulu dan sekarang maka nampaklah kecantikannya. Tak lupa gabungan foto tersebut dilempar ke media social lengkap dengan tagline “Dear Mantan” #MaafUntukMantan
 
“Saya sangat bersyukur karena selalu menyanyikan lagu dengan judul yang sedang popular, ikut dalam trend masyakarat, di tambah lagi semua ini efek dari sebuah kemajuan informasi dan teknologi. ”ujar wanita Kelahiran Bandung jawa barat.
 
Perkembangan lirik dan musik dangdut bergeser dengan sangat cepat karena adanya globalisasi dan media social yang menunjang saat ini. Kesempatan ini membuat Ishak dan Tjahjadi menjadikan peluang untuk jadi bagian dari sebuah trend meme di masyarakat.
 
Ishak dan Tjahjadi pencipta lagu yang terkenal mengangkat tema dari realita masyakarat, dimana liriknya selalu ada interaksi social.Trend meme muncul begitu saja tanpa ada penyebab atau faktor yang kuat. Kesuksesan ishak dan Tjahjadi dalam Menciptakan lagu “Cabe Cabean, Gue Mah Gitu Orangnya, Sakitnya Tuh Disini, Aku Mah Apa Atuh”, tiada lain adalah lahir dari realita masyakarat.
 
Terimakasih kepada semua media yang terus mendukung music dangdut, berharap dapat memberikan karya-karya terbaiknya di jalur musik dangdut. I Love Music Dangdut.
 
Judul Lagu : Dear Mantan
Artis : iMeyMey
Pencipta : Tjahjadi & Ishak
Label : Sani Music Indonesia
 
 
Kontak :
@SaniMusicID / Akbar Sanimusic
Whatsap : +62.877.8648.7779 | Pin. 543BC975