Jumat, 10 Juni 2016

HIMstage : Jangan hilangkan dia ( Rossa – OST. ILY from 38000 feet )


Masa 20 tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi karier seorang ROSSA. Sejak pertama merintis karier pada 1996 silam, pelantun lagu ‘Tegar’ ini terbukti mampu mempertahankan kariernya di industri hiburan tanah air hingga bertahan selama 2 dekade. Dari sederet penyanyi Indonesia yang ada hingga kini, harus di akui kalau Rossa adalah sosok penyanyi besar dengan kualitas tinggi yang masih konsisten berkarya hingga saat ini.
 
Sebagai salah satu diva pop tanah air, Rossa mampu menyejukan hati dan telinga para penggemarnya dengan lagu-lagu hitsnya. Rossa di kenal sebagai penyanyi Indonesia yang kerap kali menggelar konser tunggal bukan hanya di negerinya saja, tetapi juga di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Rossa juga sering mendapat penghargaan di bidang musik baik di tanah air maupun di luar negeri.
 
Bukan hanya itu, Rossa merupakan penyanyi yang paling banyak diminta untuk menyanyikan soundtrack untuk film-film box office Indonesia. Sebut saja film Ayat-Ayat Cinta, Soekarno, Sang Pencerah, Barbi3, Hijrah Cinta dan Cinta Di Langit Taj Mahal, yang semua soundtrack-nya dinyanyikan oleh Rossa.
 
“Bagi saya musik dan film merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Musik bisa digambarkan lewat film dan film bisa digambarkan lewat musik. Suatu kehormatan bagi saya, beberapa kali dipercaya untuk membawakan soundtrack film Indonesia ", ucap Rossa.
 
Kini Rossa kembali merilis single terbarunya yang berjudul “Jangan Hilangkan Dia” dan lagu ini khusus diciptakan untuk soundtrack film ILY From 38.000 FT ( I Love You From 38.000 Feet ).
 
Film yang disutradarai oleh Asep Kusdinar dan diproduksi oleh Screenplay Films ini menampilkan sederet bintang muda Tanah Air antara lain Michelle Ziudith, RizkyNazar, Derby Romero, Ricky Cuaca dan Tanta Ginting. Dan film ini rencananya akan rilis serentak di bioskop Indonesia padatanggal 5 Juli 2016 nanti.
 
Dengan musik yang berbeda dari yang pernah dibuat pada lagu-lagu Rossa sebelumnya, lagu “Jangan Hilangkan Dia” ini membawa nuansa yang modern, deep dan lebih fresh. Diciptakan oleh Rian D’Masiv dan di aransemen oleh seorang International Music Producer,  Thusar Apte, pengerjaan musik, mixing dan masteringlagu ini dilakukan di Los Angeles. Thusar Apte adalah seorang pianist, composer, songwriter dan music producer berdarah India-Australia yang kini menetap di Amerika Serikat. Thusar dikenal sebagai pencipta lagu untuk penyanyi-penyanyi kelas dunia seperti Rihanna dan Chris Brown.
 
Lagu ini dirilis serentak di 3 negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapore pada tanggal 8 Juni 2016 mendatang.“Screenplay sama aku sudah kerjasama lama banget. Dari lagu ‘Pudar’ untuk sinetron dan sebagainya. Lagu ini beda banget karena lagu ini disesuaikan dengan filmnya juga. Genrenya lebih keteenage jadi musiknya lebih fresh”, ujar Rossa tentang single terbarunya ini.
 
Composed by RIAN D’MASIV
Published by MUSICA STUDIO’S
Produced by TUSHAR APTE
Vocal Directed by IRV NAT
Vocal Recorded at BROTHERLAND STD
Operated by RIO EXO
Mixed by SERGE COURTOIS
Mastered by DALE BECKER at Becker Mastering
 
Follow Us    :   @TrinityOptimaP @mynameisrossa
Fan Page    :   TrinityOptimaP,  rossa.roslaina
WAP: kampungseleb.com
Instagram : trinityoptima
YouTube : Trinity Optima Production
 
 
Kontak :
IPAM  @ipamutter
081380040848
Trinity Optima Production
Jl. Hayam Wuruk No. 58. Jakarta 11160, Indonesia
Telp. +62 21 6012700   |   Fax. +62 21 6014644

HIMstage : I’m sorry ( Wizzy – OST. Sabtu Bersama Bapak )


Di bawah naungan Falcon Music, Wizzy di pertegahan tahun 2016 ini, kembali merilis single terbarunya 'I’m Sorry'. 'I’m Sorry' merupakan  lagu ciptaan Amir Gita Pradana. Lewat lagu itu, Wizzy tampil lebih fresh berbeda dengan single perdananya. Dangan lantunan piano yang dominan Wizzy akan menghanyutkan pendengarnya.
 
Seperti single perdananya Puzzle Pieces, 'I’m Sorry' mengangkat tema cinta. Namun, kali ini tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan. Liriknya sangat simple dengan menggabungkan dua bahasa, Indonesia dan Inggris.
 
Tidak sekedar single, I’m Sorry juga menjadi soundtrack film Sabtu Bersama Bapak yang dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Arifin Putra, Deva Mahenra, dan Ira Wibowo. "Aku mau dikenal sebagai musisi. Di antara banyak penyanyi, aku akan menambah warna musik yang kita punya di Indonesia," tegasnya.
 
Film Sabtu Bersama Bapak sebuah film yang diangkat dari novel berjudul sama karya Adhitya Mulya. Film ini mengisahkan tentang Apa yang seorang bapak akan lakukan jika dia tahu hidupnya tidak akan lama lagi? Apa yang seorang istri akan lakukan, jika dia tahu sebentar lagi, dia harus menempuh semua tantangan hidup, sendiri? Apa yang seorang pria akan lakukan, jika dia harus tumbuh tanpa seorang bapak ?
 
Gunawan Garnida ( Abimana Aryasatya ) memiliki jawabannya. Gunawan tahu dia tidak akan dapat melihat kedua anaknya, Satya dan Cakra, tumbuh. Gunawan memutuskan untuk melakukan sesuatu agar kedua anaknya tetap tidak kehilangan sosok bapak dalam hidup mereka.
 
Setelah dewasa, Satya ( Arifin Putra ) dan Cakra ( Deva Mahenra ) memiliki masalah mereka sendiri. Satya memiliki masalah dengan cara dia membina rumah tangga bersama Rissa ( Acha Septriasha ) dan Cakra mengalami kesulitan mencari jodoh. Ibu Itje pun tidak luput dari masalah, yang dia putuskan untuk dia jalani sendiri.
 
Apakah Gunawan, yang sudah lama berpulang, dapat menolong mereka? Saksikan film SABTU BERSAMA BAPAK yang akan tayang serentak di seluruh bioskop di Indonesia pada tanggal 5 Juli 2016.
 
Follow :  @wizzyofficial_  @falconmusic
 
 
Kontak:
DHONA DOEL
Falcon Music, Falcon Pictures & SKI Music
WA & Phone : 081394324569 
Tlp : 021 - 798 9808   |   Fax: 021 - 7992680

HIMstage : Kedua kalinya ( Sheryl Sheinafia – OST. Koala Kumal )


Kedua Kalinya adalah sebuah lagu cinta sepihak. Dari sudut pandang sang pencipta lagu, Sheryl Sheinafia, yang mengisahkan mengecewakannya cinta. Apalagi itu adalah cinta pertama. Kisah cinta seperti ini yang bisa memberikan trauma dan susah move on untuk menemukan cinta yang baru. Patah hati terhebat itu sangat tergambarkan di bagian chorus-nya.
 
“ Aku memang sangat terbawa suasana saat menulis Kedua Kalinya. Dalam 10 menit aku menuliskan kata-kata dalam lagu ini tanpa ragu dan langsung menemukan notasi dan chord yang pas.Langsung jadi,” Ujar Sheryl Sheinafia menceritakan kisah saat Kedua Kalinya tercipta 2 tahun lalu.“ Nah, saat aku disodori cerita Koala Kumal, ternyata ceritanya nyaris sama. Makanya lagu ini pas banget jadi soundtrack-nya,” tutur Sheryl lagi.
 
Awalnya, Kedua Kalinya dimainkan Sheryl dengan gitarnya. Namun, Alam Urbach sang produser, menyulap lagu ini didominasi permainan piano. Ulah Alam Urbach ini membuat Kedua Kalinya menjadi makin dramatis.
 
Kedua Kalinya tidak ditujukan untuk memotivasi orang yang patah hati jadi move on. Tapi lebih mengajak untuk memahami perasaan mereka dan bisa lebih berani dan benar-benar paham untuk memulai hubungan baru yang lebih baik,” tambah Sheryl yang sekarang sudah bisa menceritakan kisah ini sambil tersenyum.
 
Judul Single  :   Kedua Kalinya
Artist              :  Sheryl Sheinafia
Produksi        :  PT. Musica Studio’s
@musicatudios  @sherylsheinafia
 
 
Kontak :
ViCkiE LoNtoH
Radio Promotion Spv.
Mobile phone : +62812 9001 592
Whatsapp      : +62811 9000 592
Line/IG          : vickielontoh
Twitter         : @viclon8
Pin BB         : 237BDEC8
 
Official Website: www.musica.id
Phone : +62 21 7987423 | Fax : +62 21 7981240

HIMstage : Menjadi bahagia ( The Titans )


Hidup dan kehidupan. Kausalitas yang tak terelakkan, dan terus menerus dicari oleh manusia, salah satunya melalui pendekatan filosofis. Di saat kita mengejar jawaban dengan menoleh ke belakang, namun kaki harus tetap berlari ke depan. Dan lahirlah salah satu konsep bernama idealisme. Di mana realitas adalah sekumpulan konsep dalam benak Tuhan, yang dengan baiknya memercikkannya ke dalam benak manusia pada saat yang tepat.
 
Proses pemahaman konsep idealisme tersebut memanglah tidak mudah. Seringkali kita disibukkan sendiri dalam sebuah mind place untuk menemukan jawabannya. Termasuk dengan apa yang dilakukan Andika ( kibor ), Imot ( synth ), Indra ( bas ), Oni ( gitar ), Rizki ( vokal ), dan Tomtom ( drum ) yang tergabung dalam The Titans.
 
Apa yang telah mereka lalui dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, tidak membuat mereka bak Sisifus yang ditakdirkan untuk selama-lamanya mengulangi tugas yang sia-sia: mendorong batu karang ke puncak gunung, untuk pada akhirnya batu itu bergulir jatuh kembali. Alih-alih, Band yang terbentuk sejak tahun 2007 itu menjadikan pengalamannya saat stagnan tersebut, sebagai contoh untuk bangkit dan mencoba berproses memahami konsep idealisme, lewat single baru bertajuk “Menjadi Bahagia”.
 
Dan dengan cerdasnya, konsep idealisme yang sejatinya njlimet, diterjemahkan lewat lirik yang lugas dan tegas tanpa menegasikan kedalaman maknanya. Simak saja penggalan ini, “...Saat kenyataan tak berjalan semestinya. Saat dunia memaksamu tuk menyerah, bertahanlah. Semua akan berubah...”
 
Kedewasaan berpikir The Titans tidak hanya tercermin pada lirik. Pun dari sisi musikalitas. Sound yang dipilih Andika, Indra, Oni, dan Tomtom sangatlah apik. Dipoles synth Imot yang tipis serta berpadu padan dengan brass section, menambah ambience menjadi semakin kaya dan catchy dalam sekali dengar saja.
Mereka ingin menyampaikan pesan positif pada semesta yang hidup dan menjalani kehidupan. Bahwasanya hidup tidak melulu mulus karena jalan yang ditempuh mereka yang hidup tidaklah sama. Ada jalan yang harus menaiki bukit dan menuruni lembah. Ada jalan setapak yang di ujungnya tetiba sirna di tengah lebatnya hutan. Bahkan di jalan yang lurus sekalipun, kemulusan bukanlah sebuah keniscayaan.
 
“Jalannya memang beda-beda. Dan juga benturannya juga beda-beda. Di saat itu, kondisi orang biasanya lagi di bawah. Dan hanya semangat yang membuat mereka tidak larut di situ. Makanya kami coba kasih support lewat single ini. Katakanlah, theme song buat mereka biar pelan-pelan bisa bangkit,” kata Rizki menjelaskan.
 
Percayalah, kebahagiaan adalah hasil dari sebuah penantian panjang penuh benturan. Seperti The Titans tulis dalam single ini, “...Pasti ada satu alasan di balik semua lelah yang kau rasa, Tuhan beri kemudahan di segala kesulitan. Percayalah, semua duka ini akan berakhir...”*** VIVA MUSIK INDONESIA
 
Grab Us At Our Media :
 
 
The Titans Management
Ignatius Acil : 0812 803838 02  
CP : Acil : 0812 80383802   |   @AndreOPA @ALI_SAID75 @buddy_gunawan
 
Supporting Team Media Promo.
Twitter : @aekaputra
Mobile: 087885113297
 
Video Lirik : 

HIMstage : Siap melepasmu ( ADA Band )


Hadir menjadi salah satu group band terbaik di Indonesia yang ada hingga saat ini, ADA Band masih tetap menjadi jaminan sebuah eksistensi dan kualitas. Band yang sudah berkarya sejak 18 Nopember 1996, jelang 20 tahun dalam perjalanan karier bermusik mereka, di bulan Maret 2016, merilis sebuah album berjudul "Chemistry".
 
Setelah merilis single perdana yang berjudul “Kucuri Lagi Hatimu” pada bulan Desember 2015, kini menjagokan single “Siap Melepasmu” sebagai 2nd single di album ini, yang dirilis pada bulan Mei 2016.
 
Memilih single “Siap Melepasmu” sebagai 2nd single yang dirilis, Ada Band hendak membawa seluruh fans dan pecinta musik Tanah Air, untuk kembali merasakan cita rasa musik Ada Band yang sesungguhnya. Di single ini, Ada Band menawarkan romantisme, kekuatan lirik yang dipadu dengan komposisi musik yang sangat apik, sehingga melahirkan sebuah single yang kuat dan nyaman untuk di nikmati.
 
Single yang diciptakan oleh Marshal dan Donnie ini, masih mengusung tema cinta sebagai tema universal, yang bisa diterima dengan mudah oleh seluruh penikmat musik Tanah Air. Bercerita tentang kisah cinta tak sempurna, yang memaksa harus terpisah, karena tidak mendapat restu.
 
Semoga single ini bisa memberi warna tersendiri, dalam perkembangan musik Tanah Air. Dengan segala kerendahan hati, kami mengharap single ini bisa diperkenalkan kepada seluruh penikmat musik tanah air, melalui media radio tempat bernaung para sahabat MD saat ini.
 
Link Video Lyric 
 
Follow & Mention :
Twitter : @Ada_Indonesia @ABM_Id
IG : @ada_indonesia @ABM_Entertainment
 
 
Kontak :
UTHE   @uthedeni
Promotion ABM Entertainment
Ruko Golden 8 Blok K No.5
Gading Serpong - Tangerang Indonesia
Phone : 021 29419040-41 ext 304
Mobile/WA : 0813 9434 5481
BBM : 2A91B6E9

HIMstage : Sebuah kisah klasik ( Rendy Pandugo )

Bagi Rendy Pandugo, perjalanan karirnya di dunia musik adalah sebuah perjalanan yang panjang dan mengalami pasang surut. Tetapi justru inilah yang membentuk pria kelahiran Medan, 7 Mei 1985 ini menjadi pribadi dan musisi yang matang. Rendy yang berayah Jawa dan ibu Bugis ini mengenal musik lewat pamannya yang hobi memainkan gitar. Tetapi justru tantenyalah yang mengajarinya memetik gitar.
 
Mengikuti jejak ayahnya yang bertugas di Surabaya, Rendy pun kursus gitar klasik. Belajar hanya setahun, dia merasa bosan. Baginya lebih enak mengulik gitar sendiri dibandingkan harus belajar secara formal. Cakrawala bermusiknya pun semakin luas. Sejak SMP sudah ngeband bersama teman-teman sekolahnya. Ketika duduk di SMA 2 Surabaya, Rendy semakin aktif ngeband dan ikut berbagai festival. Saat itu dia banyak memainkan gitar elektrik dan sedang senang-senangnya mengulik permainan gitar musisi  idolanya, seperti Joe Satriani, Yngwie Malmsteen, juga band Dream Theater.
 
Masuk ke Universitas Airlangga, mengambil jurusan Ekonomi manajemen, Rendy tetap meneruskan hobinya bermusik. Bersama dengan teman-teman kampusnya, ia membentuk band dan sempat menjadi juara ketiga sebuah ajang musik bergengsi nasional. Bersama band ini ia bertahan tiga tahun.
 
Tahun 2010 Rendy hijrah ke Jakarta untuk memperlebar pengalaman musikalitasnya. Bersama teman sekolahnya semasa di Surabaya, dia membentuk project duo, dimana selain menjadi gitaris dia juga menjadi vokalis. Duo ini sempat bergabung dengan major label dan merilis single dan album. Beberapa tahun berjalan Rendy memutuskan untuk mundur dari project ini. Ia sempat berkolaborasi dengan Piyu, merilis sebuah single. Dan menjadi session player untuk beberapa artis.
 
Meskipun demikian, Rendy dihantui kegelisahan untuk mengeksplorasi musik. Ada masa-masa sulit dimana dia merasa dibenturkan antara idealisme dan bersikap kompromi dalam bermusik. Dengan jadwal manggung yang sedikit yang membuatnya kesulitan bertahan hidup di Jakarta, Rendy sempat terlintas untuk meninggalkan musik dan memilih bekerja kantoran sesuai disiplin ilmu yang dia pelajari.
 
SOUNDCLOUD MENJADI MEDIA DALAM MENEMUKAN JATI DIRI BERMUSIK RENDY
 
Ternyata musik sudah menjadi panggilan jiwanya. Sejak tahun 2012 ia rutin mengunggah permainan gitar dan menyanyi ke Soundcloud. Lagu-lagu yang dibawakan adalah sesuai pilihannya, diantaranya John Mayer, Ed Sheeran, Kodaline, The Beatles, Landon Pigg, dan banyak lagi.
 
“Saya tuh tipe orang yang nggak terlalu ramai. Jadi di sosial media hanya sekedar pasif. Ketika menemukan Soundcloud menurut saya ini menjadi media yang pas. Karena saya hanya menjadi diri sendiri, dan lebih fokus pada menyanyi dan bermain gitar,” jelas cowok yang fasih dalam membawakan lagu-lagu berbahasa Inggris itu.
 
Ekistensi Rendy terbentuk melalui Soundcloud. Banyak orang yang merespon penampilannya. Akunnya tambah ramai saat seorang selebtwittter menginformasikan tentang keunikannya dalam bermusik. Rendy pun banjir follower. Hingga sekarang sudah lebih dari 20 ribu follower di akun Soundcloudnya. Seiring dengan namanya yang dikenal sebagai soloist, Rendy pun menerima tawaran untuk mengisi soundtrack film layar lebar.
 
John Mayer-nya Indonesia
 
Banyak yang menyamakan vokal Rendy dengan John Mayer. Dalam setiap manggung, permintaan penggemar musiknya tidak pernah absen untuk memintanya membawakan lagu-lagu John Mayer.

“John Mayer memang banyak memberikan pengaruh dalam bermusik. Menurut saya dia itu sangat jenius. Dia memainkan gitar dan mengkombinasikan dengan vokal yang luar biasa. Tersanjung jika ada yang menyamakan saya dengan John Mayer. Tetapi saya ingin dikenal sebagai seorang Rendy Pandugo yang mempunyai karakter sendiri dalam bermusik,” jelas penyanyi penyuka musik pop, blues, hingga folk ini.
 
Suatu hari tim A&R Sony Music menonton Rendy yang sedang manggung di sebuah café. Melihat dari permainan dan skill dalam bermain gitar, tim Sony Music pun menawarkan kerja sama. Kalau kebanyakan artis berharap bekerja sama dengan label major, Rendy justru berpikir dua kali dalam menerima tawaran itu. Dia ingin kerja sama dan bermusik sesuai dengan harapannya. Tampil di hadapan Hayden Bell, A&R Director Asia Pacific, Rendy tampil meyakinkan membawakan demo-demo lagunya. Gayungpun bersambut. Akhirnya Rendy Pandugo resmi menjadi bagian dari artis Sony Music Indonesia sejak November 2015.
 
Tanpa menunggu waktu, pada bulan Februari 2016, dia terbang ke Swedia untuk melakukan workshop bersama bersama dengan musisi dan produser  dari tim The Kennel Music. Hasilnya adalah materi-materi lagu yang akan disiapkan untuk debut album solonya nanti.
 
SEBUAH KISAH KLASIK
 
Sebagai perkenalan, cowok berkacamata ini merilis sebuah single berjudul Sebuah Kisah Klasik, lagu hit dari band favoritnya, Sheila On 7. Lagu ini akan dimasukkan dalam album Y2Koustic, sebuah album kompilasi yang menampilkan lagu-lagu hit tahun 2000-an yang diaransemen ulang dan dibawakan oleh artis-artis muda Sony Music. Musiknya digarap dalam format akustik dengan string yang diaransemen oleh Alvin Witarsa.
 
Twitter : @rendypandugo
 
 
For More Info:
Sundari Mardjuki – Senior Marketing & Communication Manager
@ SonyMusicID

HIMstage : Masih ada aku ( Tiket )


Setelah merilis single terakhirnya Tertusuk Hatiku di bulan September 2015, kini TIKET kembali merilis single terbarunya MASIH ADA AKU. Lagu ciptaan Opet Alatas ini bercerita tentang kisah cinta seorang laki-laki kepada seorang wanita yang sedang sakit hati ditinggal kekasihnya. Sang laki-laki mendambakan cinta sang wanita dan berjanji akan mencintai sang wanita lebih baik daripada mantan kekasihnya.
 
Ada yang berubah dari single TIKET kali ini. Dalam mengaransemen lagu ini TIKET bereksperimen dengan menggunakan drum loop tanpa kontribusi drummer sama sekali. Ini adalah pertama kalinya dilakukan sepanjang sejarah TIKET.
 
Perubahan lainnya ada pada formasi personil TIKET yang kembali menjadi 4 orang sekaligus pertama kalinya TIKET memiliki seorang Keyboardist dengan hadirnya Kiki Akbar sebagai personil baru. Kiki sebenarnya bukan orang asing bagi TIKET karena sebelumnya Kiki merupakan Additional Keyboardist TIKET selama 2 tahun ini.
 
Melalui title single MASIH ADA AKU ini, TIKET ( yang lahir pada tanggal 20 Mei 2000 ) sekaligus ingin menegaskan eksistensi dan konsistensinya di Industri Musik Indonesia di usianya yang genap 16 Tahun pada bulan Mei ini.
 
Demikian Press Release ini kami sampaikan kepada seluruh Music Director Radio dan wartawan media cetak/TV/online seluruh Indonesia yang kami hormati, semoga single terbaru kami bisa diterima dan dinikmati seluruh pencinta Musik Indonesia.  Terima Kasih.
 
TIKET
ZIDNI HAKIM  |  Vocal
OPET ALATAS  |  Bass
EGIE RIYADI  |  Guitar
KIKI AKBAR  |  Keyboard
 
 
LOKETIKET MANAGEMENT
Office: STUDIO LA VOICE, Jalan Tebet Utara 1 No. 15, Jakarta Selatan
Band Manager : Alva Rava 081287474446 | Promotion Manager : Acong 081510789775
Facebook fanpage: TIKET Band    |   Instagram: tiketband
Follow Us : @TiketBand @AkarComm @opetalatas @egie_riyadi @zidnihakim 
 
 
Kontak :
Media Promosi  |  Dodo – 085218688414  |  Pin - 74901FB6
 
Management Artis
ACONG  |  @acongmahar  |  AKAR COMMUNICA
Mobile : 081210393373
Web :  www.akar-comm.com 

HIMstage : Pelangi ( HiVi! )


Di distribusikan oleh Seven Music, grup musik HIVI! merilis single pertamanya di tahun 2016 yang bertajuk ‘Pelangi’ serentak beserta video klip lagu tersebut pada 8 Juni melalui akun YouTube sayhivi. Lagu ballad dengan petikan gitar yang kental ini juga merupakan karya pertama HIVI! dengan formasi baru, Ezra ( gitar ), Febri ( gitar ), Ilham ( vocal ), dan Neida ( vocal ).
 
Sebelumnya, HIVI! sempat merilis single dengan nuansa musik senada seperti ‘Orang Ketiga’ dan ‘Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi’. Kali ini,single ballad ‘Pelangi’ dikemas dengan permainan petikan gitar elektrik yang dominan serta dibalut dengan sound-sound keyboard yang bervariasi, memperkenalkan kembali nuansa musik baru dari HIVI! sebagai grup musik yang telah beranjak dewasa. Dengan dirilisnya single ‘Pelangi’, HIVI! siap untuk membuka lembaran baru dalam perjalanan nya.
 
Pada Maret 2016 , Dalila Azkadiputri atau yang kerap di panggil Dea ( ex-vocalist HIVI! ) mengundurkan diri dengan alasan untuk mempersiapkan studinya diluar negeri dan pengembangan diri diluar musik. Hal ini merupakan cobaan untuk grup musik HIVI! yang sudah berjalan bersama sejak 2009, namun situasi tersebut tidak menggoyahkan semangat HIVI! untuk terus berkarya.
 
“Tujuh tahun bersama HIVI!, Dea adalah sahabat kami dan pada saat dia mengutarakan keputusannya untuk mundur sebagai personil, itu merupakan hal yang mengejutkan. Tidak ada konflik diantara kami yang memicu keputusan Dea. Sebagai sahabat, kami menghargai dan mendukung Dea untuk mengembangkan dirinya” ujar Ilham.
 
Mendapat dukungan yang besar dari Hifrends, kami semakin yakin bahwa ada teman-teman yang akan mengiringi kami menuju perubahan yang lebih baik dan siap untuk menjalaninya dengan semangat positif. Kami sadar bahwa HIVI! tidak lengkap tanpa personil perempuan. Maka dari itu, kami tidak larut dalam kesedihan dan fokus untuk melangkah kedepan” tambah Febri.
 
Dalam proses mengisi kekosongan personil, HIVI! mendapat banyak masukan dari kerabat terdekat serta teman-teman HiFriends. Dari beberapa individu yang menjadi kandidat untuk menggantikan posisi Dea sebagai vocalist perempuan, pilihan HIVI! jatuh kepada Nadhia Aleida yang kerap dipanggil Neida.  
 
Salah satu teman kami menunjukkan video cover Neida di YouTube yang sifatnya masih mentah sekali, artinya video tersebut hanya di rekam dengan kamera laptop dan tidak di edit. Kesederhanaan dari video tersebut lah yang membuat kami tertarik untuk bertemu langsung dan ternyata dia adalah teman dari adik saya dan juga Ilham. Setelah beberapa kali mendampingi HIVI! untuk tampil, kami memutuskan untuk mengajak Neida bergabung menjadi personil HIVI!.” jelas Ezra.
 
Memperkenalkan vocalist baru HIVI!, Neida mengisi lead vokal dalam lagu Pelangi yang diciptakan dan diproduseri oleh Arya 'Lale' Aditya dan Ilman Ibrahim ( Maliq n D'Essentials ) serta Nino Kayam ( RAN ).
 
Lirik lagu ‘Pelangi’ bercerita tentang cinta yang datang dan pergi, layaknya keindahan pelangi yang hadirnya hanya sesaat. Untuk video klipnya, terinspirasi dari kejadian yang kami alami sendiri. Memang bukan cerita cinta terhadap pasangan atau pacar, melainkan passion atau kecintaan kita pada music dan juga kesempatan yang terkadang datang dan pergi begitu saja” ujar Febri.
 
Kisah dalam video klip ‘Pelangi’ terinspirasi oleh perjalanan vocalist baru HIVI!, Neida dalam menemukan passion sejatinya yaitu bermusik. Neida yang awalnya seorang pegawai kantor swasta, akhirnya mendapatkan kesempatan dan membulatkan tekatnya untuk mendalami kecintaannya akan bernyanyi dengan bergabung bersama HIVI!.
 
Mungkin merupakan keputusan yang besar untuk saya berhenti bekerja dan bergabung bersama HIVI!. Namun tidak sulit untuk mentapkan keputusan tersebut karena pada akhirnya,passionsaya adalah bernyanyi. Sejak kecil, musik begitu lekat di hati saya, namun dengan kesibukan sekolah dan pekerjaan, kesempatan untuk bermusik sangat minim, seperti pelangi yang datang dan pergi” jelas Neida.
 
Dengan dirilisnya single Pelangi dan hadirnya personil baru, HIVI! berharap untuk dapat siap menghadapi perjalanan didepan dan terus memberi karya musik yang dapat diterima oleh masyarakat.
 
“Terlepas dari perubahan yang terjadi, kami masih HIVI! yang dulu. Dengan pengembangan HIVI! sebagai grup musik, serta hadirnya personil baru, kami berharap untuk menjadi lebih baik dan dapat berlari lebih kencang kedepannya” ujar Ilham.
 
Artist : HIVI!
Judul : Pelangi
Genre : Pop
Follow : @sevenesia @sayhivi
Personil : Ezra Mandira ( gitar ), Febrian Nindyo ( gitar ), Ilham Aditama ( vocal ), Nadhia Aleida ( vocal )
Pencipta : Arya ‘Lale’ Aditya, Ilman Ibrahim, Nino Kayam
 
 
III Sekilas HIVI!
 
HIVI! merupakan grup musik dengan aliran pop Indonesia yang terbentuk sejak 2009. Grup musik ini beranggotakan Dalila Azkadiputri ( vokal ), Ilham Aditama ( vokal ), Febrian Nindyo ( vokal/gitar ) dan Ezra Mandira ( vokal/gitar ).
 
Pada tahun 2012, HIVI! yang digandeng oleh Universal Music Indonesia mengeluarkan debut album dengan judul Say Hi! To HIVI! dengan single pertama yang berjudul "Indahnya Dirimu" dan diusul oleh "Orang Ketiga", "Curi-Curi", "Selalu di hati", "Mata Ke Hati", dan “Heartbeat”.
 
Dalam perjalan menuju album ke-dua, HIVI! mengeluarkan dua single baru pada 2015, bertajuk “Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi” serta “Sama Sama Tahu”. Pada Maret 2016, Dalila Azkadiputri (vokal) mengundurkan diri dan digantikan oleh Nadhia Aleida. Menjadi single pertama dengan formasi baru, Hivi merilis single “Pelangi” pada Juni 2016.
 
 
Kontak :
Aldo
Seven Music
JL. Sisingamangaraja No. 21
Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
Jakarta 12210, Indonesia
Telp. (62-21) 53653297   |   Fax. (62-21) 53653298
HP/WA : 087877847898
 
VideoKlip :