Di tahun 2013 di usia ke-30 tahun,
Slank secara khusus menghadirkan beragam persembahan istimewa untuk Slankers
yang selalu setia mendampingi Slank dalam situasi apapun terdapat : Film Layar
Lebar, Konser tur Road To 30th, Konser Akbar HUT 30th dan
sebuah Album Terbaru Slank yang keseluruhannya merujuk pada satu jargon yaitu :
“ SLANK NGGAK ADA MATINYA ”.
Slank secara khusus membuat sebuah
film biografi hasil kerjasama PT. Pulau Biru Indonesia dengan PT. Kharisma
Starvision Plus yang menayangkan kisah asli Kaka, Bimbim, Abdee, Ivanka &
Ridho dalam mempertahankan sebuah grup musik bernama Slank, yang berjudul film : SLANK
NGGAK ADA MATINYA.
Guna mengiringi peluncuran film yang dibintangi oleh
aktor-aktor berbakat Tanah Air yang berperan sebagai personil Slank tersebut,
di tahun 2013 ini Slank juga turut melahirkan album studio yang menjadi album
ke-20 Slank yang diberi judul yang sama dengan film nya yakni : SLANK NGGAK ADA
MATINYA, yang merupakan hasil kerjasama : Slank Records, PT. Virgo Ramayana Music
n Entertaintment, PT. Music Factory dan Kentucky Fried Chicken (KFC).
Dalam album ini, terdapat 11 lagu baru
dari Slank yang direkam di Slank Rec Studio setiap malam selepas shalat Tarawih hingga menjelang Subuh pada
bulan puasa lalu yang merupakan sebuah perjuangan yang sepadan dengan hasilnya.
Sebuah lagu terbaru Slank yakni SLANK NGGAK ADA MATINYA juga digunakan
sebagai judul album yang jadi track
#1 di
album ke-20 Slank ini,
berisi lirik penuh kerinduan akan kebaikan yang semakin menghilang, ditambah balutan
musik penuh distorsi yang serasa bagai luapan emosi Slank pasca melihat apa
yang telah terjadi di Bangsa ini. Meski begitu, Slank tetap berusaha
mempertahankan konsistensinya dengan memproklamirkan kekompakan mereka yang
diwakili Kaka di tengah lagu seperti berikut, “Selama Republik ini masih
berdiri, Slank nggak bakal mati!! Titik!!”
Album SLANK NGGAK ADA MATINYA diyakini akan menjadi album Slank “paling
gokil” dari album-album sebelumnya. Hal ini
dibuktikan dengan eksperimen baru yang Slank ciptakan, seperti penyatuan
beberapa genre dalam sebuah lagu.
Salah satunya adalah lagu
Woles track #2 yang liriknya
berupa nasihat
bijak tanpa menggurui ala Slank. Lagu yang judulnya merupakan plesetan dan kebalikan
dari kata dalam bahasa Inggris yakni slow
ini yang berirama blues, dengan kejutan nuansa modern rock di ending-nya. Selain itu, Slank juga menghadirkan Widi Kidiw vokalis Vierratale yang
nge-growl atau berteriak dengan teknik
tertentu hingga
menghasilkan suara seram.
Terdapat pula lagu He Yo Les Go track #7 yang dari
judulnya sudah bisa diterka slenge’an-nya,
tapi pada dasarnya lagu yang didominasi harmonika yang dimainkan oleh Kaka
Slank ini berguna sebagai penyemangat siapapun yang mendengarnya. Beragam mitos
soal pantangan yang berkembang di masyarakat, turut menginspirasi Slank untuk
menciptakan sebuah lagu berjudul Verboden track
#8 yang dibalut aransemen rock n’
roll-nya Slank. Selain itu, kerasnya hidup di Ibukota juga disampaikan
Slank lewat lagu Jgn Ke Jkt track #6 yang
kisahnya hampir mirip seperti lagu Jerry (Preman Urban) di album Tujuh, yakni
tentang seorang teman dari Desa yang berubah jadi tidak baik setelah tinggal di
Jakarta.
Kecintaan Slank terhadap kawan lama
yang telah tiada yakni Alm Imanez, juga dituangkan dalam lagu berjudul Yo Man track #5 yang
liriknya mengajak kita untuk melek dalam segala hal terutama soal
keadilan. Lirik lagu ini merupakan ciptaan mantan personil Slank yang
menginspirasi banyak musisi Tanah Air tersebut yang tanpa sengaja ditemukan oleh Ivan. Secara khusus, Slank juga mengajak seorang dara
anak tunggal dari Imanez yakni Vagna Diandra Putri atau yang akrab
disapa Vava Imanez untuk berduet di lagu
berirama reggae yang di dalamnya
terdapat keisengan Kaka yang menjadikan kaleng biskuit, gelas kaleng/seng milik
Bunda sebagai perkusi dan dipukul dengan sumpit bakmi yang patah berkali-kali.
Demi penegakan Pancasila di Negeri ini, Slank juga
menciptakan lagu berjudul Ngindonesia track
#4 yang jadi kacamata Slank atas
demokrasi di Indonesia yang semakin memudar. Keunikan dari lagu ini adalah
penggunaan aplikasi bass dalam
komputer tablet milik Ivanka, serta gaya permainan gitar Abdee & Ridho yang
tidak dipetik melainkan dipukul-pukul. Bukan hanya itu, Kaka juga mencoba
eksperimen baru yakni menambahkan suara ngek-ngok
dari sebuah gendang yang dilubangi dan ditarik bagian bawahnya.
Untuk pertama kalinya pula, Slank melahirkan sebuah lagu A capella yang merupakan jenis musik
tanpa menggunakan instrumen apapun di lagu System? track #9. Jadi, untuk rekaman lagu bertema sosial politik ini,
Slank hanya bermodal cuap-cuap dari
mulutnya masing-masing. Tidak ketinggalan, lagu bertema cinta tapi nggak
cengeng ala Slank juga ada di album ini dengan judul Terakhir track #11, lsi lagu ini lebih mewakili rasa
penyesalan seseorang & permohonan maaf untuk yang terakhir kalinya, atas
kesalahan terhadap pasangannya yang kembali terulang-ulang lagi.
Bimbim sendiri mengatakan, "Album ini bakal jadi album terbaik
Slank yang pernah ada!!" Pendiri sekaligus motor dari Slank
itu juga menciptakan sebuah lagu yang terinspirasi dari sapaan orang-orang
terhadap dirinya, dengan aransemen asik yang mengikutsertakan velg mobil yang dijadikan perkusi seperti di album 999+09 yakni lagu King Bimbim track #3. Selain tentang Bimbim, di album ini ada pula lagu soal kehidupan dan tata cara
hidup di markas Slank berjudul Jl.Potlot. Di lagu yang jadi track #10 album SLANK NGGAK ADA MATINYA ini, Slank akhirnya kembali
memunculkan suara siulan setelah kurang lebih 16 tahun lamanya, sejak lagu
Lorong Hitam dari album Lagi Sedih dirilis.
Album ke-20 Slank dengan cover para personil Slank tengah berpose di depan Jalan Potlot ini
begitu istimewa dan sangat wajib dimiliki oleh Slankers Indonesia. Sama seperti
sebelumnya, album ini juga hanya tersedia di store KFC seluruh Indonesia dan pastinya bakal menyesal andai
kehabisan album ke-20 Slank yang dirilis menjelang Hut 30 tahun Slank ini. Jangan
pernah letih demi menyebarkan virus perdamaian Slank ke seluruh dunia layaknya
Slank yang nggak pernah mati, karena SLANK
NGGAK ADA MATINYA...
Info Management
Pulau Biru Production
Jl. Potlot III
No. 14, Duren Tiga Jakarta 12760, Indonesia.
Telp : (6221) 79196819, (6221)
7943252. Fax : (6221) 79193437.
RADIO PROMOTION By: @three_promosi
PADEPOKAN @maharrecords
Media Center :
Jl. Persatuan Guru No.16 Cideng Timur
Jakarta Pusat
Up : @dodo_mahar
http://www.maharrecords.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar