Setelah sekitar setahun menebar pesona lewat permainan musikal yang prima di album Sang Idola, tiga anak muda asal Yogyakarta ini, kembali membawa paket spesial bagi para penikmatnya. Dengan ciri musikal yang makin terasah, Heyho hadir kembali untuk memberikan ketegasan dalam menghebuskan nuansa musik pop dengan balutan energi rock ‘n roll yang dominan.
Adalah Danski ( lead vokal/gitar ), Dede ( bass/vokal ) dan Sevri ( drum/vokal ) yang pernah berbagi kisah lewat beberapa nomor keren seperti Stasiun Tua dan Kau Bell di tahun 2010. Rupanya perjalanan musikalnya memupuk pengalaman yang luar biasa. Kini pengalaman tersebut coba diterjemahkan ke dalam mini album keduanya, yang dikasih judul OHYEH.
“OHYEH adalah sebuah esensi untuk menggambarkan betapa semangatnya kita mempersiapkan album ini. Kata ini pun juga kebalikan dari kata Heyho (kalo dibaca arah terbalik). Jadi semacam jawaban dari banyak pertanyaan, kok Heyho?” ujar Dede. “Banyak hal baru yang kita temui selama kita menjalani promo dan manggung di mini album pertama. Dan pengalaman itu coba kami aplikasikan ke dalam OHYEH,” tambah Danski.
Konsep musikal yang lebih terstruktur bisa dibilang bagian dari hal baru dalam Heyho. Konsep tersebut akhirnya memunculkan workshop yang mereka lakukan di Palu Studio. Nama Pay tentunya nggak lepas dari pengalaman baru itu. Bersama produser, music director,dan song writer ternama ini, Heyho banyak melakukan proses pembelajaran positif. Baik dalam mengkonsep lagu, pemilihan sound, sampai hal-hal yang detail soal musik.
Fakta tersebut bisa dilirik dari sejumlah trek yang dihadirkan Heyho. Sebut saja seperti lagu I Love U. Lagu yang diusung sebagai single perdana dari album kedua mereka ini sepertinya judul yang cukup universal. Namun Danski cs. menggelontorkan eneger rock n roll dalam nuansa pop 80-an. “Banyak memang yang menggunakan judul ini. Karena kata ini cukup universal. Namun Heyho punya cara yang lebih sederhana dan gagah dalam mengungkapkan kata I Love U.,” tegas vocalist ini.
Begitu juga dengan nomor Gak Kuat. Dengan eksplorasi liar dan sedikit style nyelenehnya, konsep musikal yang dihadirkan di lagu ini mengingatkan kita pada dua nomor debut mereka sebelumnya. Kemudian ada lagu berjudul Jadilah dan My Love. Lagu ini seperti balada seorang penganut rock n roll. Terdengar cool, kalem dan tenang sekali. Namun dibalik liriknya, berjejer kata-kata yang membius dan emosional.
Yang menarik tentu saja ketika mereka menerjemahkan hingar bingarnya nuansa musikal lantai dansa ke dalam lagu Hey Nona dan Penjahat Cinta. Beat dan synthesizer tebal dan megah mewarnai lagu yang mengadopsi nuansa tahun 80-an ini. Terkesan glamor, namun elegan dan ear catchy. Dua cerita berbeda, tapi dengan nuansa yang sama. Dua lagu ini juga terasa energi pop rock n roll-nya. Sederhana, spontan, tapi tetap dengan gaya Heyho.
Heyho tetap memberikan energi maksimal dan nafas segar dalam mini albumnya. Dulu 5 lagu, sekarang 6 lagu. Konsep seperti ini sebenarnya ingin memaksimal setiap lagu yang di pilih namun semangat rock n roll dalam nuasa musik pop yang diusungnya nggak berkurang..
Dengan dihadirkannya mini album baru ini, tentu saja mimpi mereka lebih tinggi lagi. Namun yang namanya memberikan yang terbaik bagi para Sahabat Heyho ( sebutan fans fanatik Heyho ) dan penikmat musik adalah wajib hukumnya. “Tentunya kami ingin album ini bisa memberikan banyak inspirasi ” tutup Sevri.
Track list :
1. Penjahat cinta
2. Jadilah
3. Hey nona
4. Gak kuat
5. My love
6. I love you à 1st single
Kontak
Ken Basarino a.k.a Rinno
Radio promotion executive
WARNER MUSIC INDONESIA
Jl. M.I Ridwan Rais No. 10 - 18 Jakarta 10110
Phone. 021 - 3867626
Fax. 021 - 3867606 / 3867607
Cell. 081298223687
Email : ken.basarino@warnermusic.com
Note :
HEYHO merupakan band trio yang pernah merilis mini albumnya dengan single jagoannya Stasiun Tua dan Kau Bell…untuk flashback dan preview karya lamanya mereka…ini dia link youtube single mereka Stasiun Tua : http://www.youtube.com/watch?v=2wZD9n7InB4&ob=av2n
Tidak ada komentar:
Posting Komentar