Berawal dari sebuah band jam-session yang biasanya membawakan lagu–lagu pop dari daratan Inggris Raya seperti The Smiths, Morrissey, The Cure, Lightning Seeds, James , Pulp, dan lain-lain; Aji Wiweko ( Ex.Gitaris band old school Hard Core “Empty Message/EPM” ), Agus Marrdiyanto a.k.a Marr ( gitaris Cambridge Revolt ), Adam ( bass ), Aris ( drum ) dan Burhan (vokal ) pun membentuk “Miserables” pada tahun 2000. Karena suatu kepentingan mendesak yang berhubungan dengan pekerjaan, Aris, Burhan dan Adam pun dengan sangat terpaksa harus keluar dari “Miserables” pada awal tahun.
Hingga satu malam, di beranda kediaman rumah Aji, saat duo gitaris yang sedang dilanda kegalauan karena kepergian 3 rekannya mulai memetik dawai-dawai gitar ditemani oleh kehadiran Wiranata Agung Tyas ( Sub Rooster ) dan mulai memainkan instrumental yang menghanyutkan. Mereka pun mencoba mentransformasikan bait-bait lirih, bertajuk “Samar” - ke dalam suatu karya musikal kolektif - yang terispirasi dari kisah nyata tentang teman-teman dekat mereka, yang terjebak dalam perangkap halusinasi sesaat, namun berefek adiksi permanen, kisah perjalanan hidup yang pahit para “drugs-users”. Lagu ini menjadi titik awal kebangkitan mereka untuk terus bermusik.
Akhirnya, Aji dan Marr memutuskan untuk merekrut 4 orang teman lama di Cipinang Indie Scene untuk bergabung, yaitu: Wiranata Agung Tyas a.k.a Diaz ( bass ), Made Widya ( gitaris band hard core skin “Married by Accident/MBA”. Mereka mendaulat Made untuk mengisi vokalis yang kosong ), Rio Vanessa a.k.a Echa ( ex.gitaris Suck Of Society untuk menjadi keyboardist ) dan Ibam ( drum ). Mereka pun sepakat merubah nama “Miserables” menjadi “The Clouds” yang berarti awan, untuk lebih me-representasikan lirik-lirik puitis dan absurd yang terkadang membawa logika, akal sehat dan rasio mengawang-awang di alam imajinasi tanpa batas di dalam karya-karya mereka.
Pada era formasi inilah tercipta lagu-lagu depresif tapi tidak berkesan cengeng, seperti:
“Sisi Yang Hilang” ( sebait lirik tentang perjalanan hidup yang abu-abu ),
”Uncertainty” ( tentang kebosanan terhadap rutinitas sehari-hari yang bisa mematikan cita rasa dan kreativitas ),
”Prelude for Negative Minor“ ( instrumental ),
”Sepi” ( deskripsi tentang kesendirian yang cukup representatif dan sering terjadi dalam diri setiap manusia ),
”Garden of Eden” ( sebuah khayalan tentang negeri antah-berantah yang penuh kedamaian, tidak seperti dunia ini yang sudah carut marut dan hancur oleh ulah tangan manusia ),
”Silusi” ( sebuah puisi tentang adiksi temporer terhadap suatu substansi natural pembangkit imajinasi alam bawah sadar karya Andri Mulyana a.k.a Cheppy –gitaris band beraliran British Pop dari Jakarta
“Strange Ways” dan sekarang tergabung di dalam band Oi! bernama Ten Holes )
, dan sebuah alunan penuh optimisme dan egosentrisme yang pasti ada dalam diri kita, berapapun persentasenya berjudul “I Wanna Be My Self“.
Contact
Lestat +622196025815 | Sastro +6281384260202
FB: http://www.facebook.com/thecloudsjakarta
Twitter: @theclouds_jkt
thecloudsjakarta@yahoo.com
Lestat +622196025815 | Sastro +6281384260202
FB: http://www.facebook.com/thecloudsjakarta
Twitter: @theclouds_jkt
thecloudsjakarta@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar