Gadis cantik dengan
olah vokal yang merdu manja nan seksi ini menyita perhatian publik ketika
berkolaborasi dengan Rio Febrian, menembangkan lagu cinta bertajuk “Kharisma
Cinta.” Lagu yang dulu dipopulerkan oleh Broery Marantika dan
Dewi Yull ini tampil dalam versi modern dan mendapat sambutan hangat dari
pecinta musik Indonesia.
Di dunia hiburan, Margareth sudah
berkecimpung lama. Gadis kelahiran 18 Januari 1991 yang bernama lengkap
Margareth Uliasih Debora Siagian ini sudah mengikuti festival menyanyi sejak
kanak-kanak. Lebih dari 300 piala memenuhi rumahnya. Gadis berdarah Batak
Manado ini sempat merilis album daerah saat usianya belia. Namun namanya baru
dikenal luas di tingkat nasional ketika menjadi juara ke-2 ajang pencarian
bakat yang digelar oleh sebuah stasiun TV pada tahun 2007. Setelah itu ia
sempat membentuk project bernama D’CHIC dalam format duo dan merilis
single berjudul Cemburu.
Kini suara penyanyi usia 22 tahun yang empuk, ringan, seksi dan cepat akrab
melekat di telinga pendengar ini sekarang dapat dinikmati melalui album solonya
yang bertajuk
: Acoustic
In Love. Album ini mengangkat 12 lagu daur ulang
masterpiece dari Tonny Koeswoyo, yang dinyanyikan oleh Margareth dengan
aransemen modern, jazzy, dan suasana rileks.
Rekaman Kilat
”Puji Tuhan, setelah menanti sekian lama, akhirnya aku dapat mewujudkan
impian merilis album solo. Dan penantian ini tidak sia-sia, karena aku
dipercaya oleh Sony Music untuk membawakan karya-karya besar dari seorang
maestro, Tonny Koeswoyo. Album ini terealisasi juga tak lepas dari dukungan
dari para penggemarku, Margieholic, ”ungkap Margareth.
Ia mengaku punya pengalaman menarik saat rekaman. Hanya membutuhkan waktu
2,5 jam baginya untuk menyelesaikan rekaman sebanyak 12 lagu, tanpa ada
pengulangan. Rekor rekaman kilat itu tentu saja membuat label rekamannya
terkaget-kaget.
”Margareth itu punya talenta besar. Dengan kualitas suaranya, sangat sesuai
untuk mengangkat kembali dan memberikan warna baru pada hit-hit klasik
Indonesia seperti karya Tonny Koeswoyo, ” kata Jan N Djuhana selaku produser
album Acoustic In Love ini.
Meskipun lagu-lagu yang dibawakan itu jauh dari masa eranya, tetapi
Margareth sudah mengenal lagu-lagu karya Tonny Koeswoyo tersebut ketika masih
kecil. Menurutnya lagu-lagu tersebut puitis, sederhana, tetapi langsung mengena
di hati. Tak heran jika ia dengan mudah memberikan penghayatan saat
menyanyikannya.
”Dulu punya tetangga yang hobi menyanyikan lagu Manis Dan Sayang, sampai
akhirnya aku hapal liriknya. Kemudian lagu Bis Sekolah itu adalah salah satu
lagu favoritku yang sering kubawakan kalau ikutan lomba menyanyi. Sedangkan
lagu Andaikan Kau Datang adalah lagu yang kubawakan saat grand final Mama Mia
dan membuatku terpilih sebagai runner up,” jelasnya lagi.
Sesuai dengan albumnya, penampilan Margareth pun berubah, dengan dandanan
klasik ala retro dan vintage. Baju yang simple namun elegan, dan lipstick merah
menyala kini menjadi fashion
statementnya.
Sebagai single unggulan pertama adalah lagu berjudul Manis Dan Sayang, yang
kini sudah diputar di radio-radio. Lagu-lagu lain yang dapat dinikmati, antara
lain Andaikan Kau Datang, Oh-La-La, Pagi Yang Indah, dan Kapan-Kapan.
”Konsep album
Acoustic In Love ini kuat. Kehadirannya diharapkan bisa menjadi pengobat rindu
bagi generasi terdahulu untuk bernostalgia dengan lagu-lagu di masanya.
Sementara dengan aransemen yang modern serta penampilan menarik dari Margareth
sendiri, menjadi daya tarik bagi anak-anak muda sekarang untuk mengenal dan
mencintai karya musisi Indonesia yang pernah berjaya,” jelas Toto Widjojo,
Managing Director Sony Music Entertainment Indonesia.
Untuk
informasi lebih lanjut :
Sundari
Mardjuki – Marcomm Manager Sony Music
@SonyMusicID
SONY MUSIC ENTERTAINMENT INDONESIA
ph : +62 21 3901268 | Fax : +62 21 3192 5739
| m : +62 811183686
+6221 391 3883
Tidak ada komentar:
Posting Komentar