Atas dasar kecintaannya terhadap seni, Abenk Alter, musisi / visual
artist mencoba mengeksplorasi dirinya lewat kreasi seni, lewat debut singlenya,
“Lain Waktu”.
Di ranah seni, baik
musik, tari, seni rupa, visual dan lainnya, semua bermuara dari eksoplorasi
rasa. Bagaimana seseorang seniman, menangkap rasa yang kemudian mentransfer
rasa itu dan mengeksplorasinya dalam pelbagai bentuk, dari tarian, visual, juga
musik.
Meet Rizqi Ranadireksa,
atau yang dikenal dengan Abenk . Selama 10 tahun, bagi insan musik Indonesia
yang pernah mengenalnya, Abenk dikenal sebagai vokalis dari grup band
Soulvibe. Sejak pengunduran dirinya tanggal 1 Mei kemarin, Abenk,
yang kini menjadi Abenk Alter,
kian memantapkan dirinya untuk berjalan sendiri, belajar untuk lebih mencintai
seni yang telah membentuk dirinya menjadi seperti sekarang ini.
“Saya dibentuk dari
seni, terutama musik, saatnya saya mencari dan mengeksplor dunia yang saya
geluti secara lebih serius dan mendalam, “ungkapnya tentang dirinya sekarang.
Menyebut dirinya sebagai
The Art Explorer, Abenk Alter
adalah gabungan dari beberapa entitas unik. Ia adalah satu dari sekian banyak
nama besar lainnya yang menggeluti “dunia dunia” yang dahsyat ini. Musisi
juga visual artist. Kita mengenal John Lennon, musisi dunia yang juga gitaris
The Beatles yang juga terkenal karena karya ilustrasinya, Freddy Mercury,
vokalis dari Queen, yang juga terkenal dari karya-karya di cover album Queen,
stage performance juga kostum bagi Queen. Dan daftar terus berlanjut: Bob
Dylan, David Bowie, Joni Mitchell, sampai Courtney Love, Fiona Apple sampai
Marilyn Manson, adalah beberapa nama unik lainnya.
Di Indonesia, Aprilia
Apsari, Saleh Husein ( White Shoes and the Couples Company ), Sir Dandy ( Teenage
Death Star ), Narpati Arwangga (om Leo) dan Henry Foundation ( Goodnight
Electric ), Jimi Multhazam ( The Upstairs/MORFEM ), Arian13 ( PUPPEN, Seringai)
adalah nama-nama yang menjalankan dua entitas ini.
Selama karirnya di
sebuah band selama 10 tahun, Abenk
Alter memang sedikit berbeda dari musisi lainnya. Ketertarikannya akan
mengeksplor segala sesuatu yang berbau seni dan kreativitas sudah digelutinya.
Ia belajar menggambar, melukis, memindai ide jadi satu ekspresi karya, baik
lukisan, instalasi, dll, termasuk juga musik.
“Seni sudah menjadi
bagian yang paling melekat dalam diri saya, dari kecil saya telah didukung
untuk belajar musik, dari kecil saya telah mulai menggambar. Dari semua potensi
yang telah diberikan Tuhan Semesta kepada saya, saya terpanggil untuk mencintai
seni lebih dari sebelumnya dengan cara berusaha meng- “explore” dan
mengaktualkan potensi saya lebih maksimal lagi dibandingkan sebelumnya”,
ungkapnya.
“Lain Waktu”, debut
single dari Abenk Alter, adalah
pembuktian awal terhadap karya-karya menganggumkan yang akan dibuat
olehnya di masa yang akan datang. Lagu ini ditulis dirinya, begitu juga
liriknya, yang digarapnya bersama rekannya semasa di Soulvibe, Ario Seto.
“Saya percaya, bahwa
cinta seharusnya menjadi ‘sesuatu’ yang ‘mengangkat’ seseorang,
bukanlah ‘sesuatu’ yang membuat ‘terpuruk’. Lagu ini saya dedikasikan
kepada mereka, yang dengan besar hati berani untuk tetap melangkah dan tidak
terjebak oleh masa lalu,”ungkapnya tentang lagu yang inspirasinya sendiri
datang dari curhatan seorang teman dekatnya.
Bangunan pop, jazz, soul
dan semua yang berkaitan dengan itu jelas nyata dalam keseluruhan nyawa dari
lagu ini. Pengaruh-pengaruh dari semua musik yang menginspirasinya: Hall and
Oates dan sound soul klasik Motown Records era 70-an hingga masa keemasan Guruh
Soekarno Putra dan Chandra Darusman yang membuat siapapun yang mendengarkan
akan merasakan sensasi tersendiri dari lagu ini, entah itu tertiup angin
perkotaan, atau berada dalam kehangatan rumah sehabis pulang dari
beraktivitas.
“Semua yang saya dengar
dan rasakan, saya coba tumpahkan disini, berusaha untuk tidak terdengar seperti
siapa-siapa, namun itu sangat relatif, karena saya adalah pribadi yang
terbentuk oleh begitu banyak musik yang saya dengar, “ungkapnya.
Hingga akhirnya, Abenk Alter mengembalikan kepada
apresiasi dan intrepetasi pendengarnya, bagaimana mereka memahami lagu ini
sebebas-bebasnya. Karena tak muluk-muluk, ia hanya ingin musiknya menjadi
soundtrack kehidupan mereka yang mendengarkan.
“Lain Waktu”
Song by : Abenk Alter | Lyric by : Abenk Alter & Ario
Seto
Produced by : Ario Seto | Music Arrangement by : Ario Seto
Kontak
:
Wahyu Nugroho a.k.a. wahyuacum
music publicist, music writer
08170409142
music publicist, music writer
08170409142
twitter: @wahyuacum
email: w.nugroho79@gmail.com
Abenk Alter Management
Manager Astrid Naya +62838-960-39952 |
Publicist Wahyu Acum Nugroho +62817-0409-142
Twitter: @AbenkAlter
Youtube : Abenk Alter
Email: Abenk.Alter@gmail.com
Website www.abenkalter.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar