Kanda yang
pada tahun 2007 masih bermain keyboard di The Flowers merasa membutuhkan
saluran untuk memainkan karya-karyanya sendiri. Maka ia memutuskan keluar dan
mengajak Indra, kawan lamanya yang kembali ke Jakarta setelah 3 tahun bermukim
di Bali, untuk bermain gitar. Menyusul gabung kemudian Gilang ( bass
/ gitar ),
Ipet ( vocal ),
dan Reza ( drum ).
Rock jadi
inti dari musik Krosboi yang terentang lebar dari hard rock hingga ballad rock.
Hal ini didasari oleh kecintaan masing-masing personilnya terhadap jenis musik
ini, dan sebuah cita-cita bahwa rock bisa bangkit kembali di ranah industri
musik Indonesia.
Krosboi
pada awalnya hanya berkonsentrasi pada kegiatan panggung dan merekam lagu-lagu
yang dibuat. Pada tahun 2009 mereka membuat mini album berisi 3 lagu secara
independen yang hanya dijual saat mereka tampil. Album self-titled yang
selalu habis terjual ini pada suatu waktu akhirnya urung diproduksi lagi untuk
alasan yang lebih besar, yaitu full album.
Proyek
full album yang mereka beri judul “Industri Bintang” rampung dikerjakan pada
akhir tahun 2010, namun tidak segera rilis karena keterbatasan biaya untuk promosi.
Menunggu saat yang tepat untuk merilis album, akhirnya mereka memutuskan untuk
bergerilya secara sporadis demi bisa mewujudkan cita-cita Krosboi.
Ipet
memilih menjadi penyanyi reguler dari kafé ke kafé bersama Medy ( Suckerhead )
dan beberapa musisi entertainment berpengalaman lainnya seperti Dodi Katamsi
dan Seven Years Later Band membawakan lagu-lagu rock era 70 dan 80-an. Indra
memulai usaha efek gitar, yang membawanya menjadi salah satu pembuat efek gitar
terpopuler di Indonesia saat ini ( search:
indrakhila ). Kanda ikut menjadi additional keyboard
untuk Ray D’Sky, Hammers, Koin, dan lainnya. Gilang juga bermain di
kafé-kafé bersama bandnya, dan Reza meneruskan kuliahnya ke Malaysia.
April 2011
Reza pulang setelah setahun menimba ilmu di negeri jiran. Krosboi berhimpun
kembali dan mulai kembali tampil di sejumlah acara publik seperti pentas seni
kampus, sekolah, klub, serta acara-acara privat seperti ulang tahun Guruh
Soekarno Putra di Tennis Indoor Senayan dan diundang pengusaha Arifin
Panigoro untuk bermain di Griya Jenggala beberapa waktu lalu.
Pada suatu
hari, Teguh Esha ( penulis novel Ali
Topan Anak Jalanan ) ikut mendengarkan
album “Industri Bintang” yang tengah diputar oleh anaknya lewat komputer yang
berada dalam “ruang sastra” di rumahnya. Tuhan memberikan jalan untuk musik
rock. Teguh Esha mengajak Krosboi -untuk berkolaborasi dalam sebuah proyek yang
akan mencerahkan Indonesia.
Kini di
tengah pengerjaan album, Krosboi masih kerap tampil di berbagai event. “Djarum
Super MLD” adalah rangkaian event yang masih dijalani
sekarang.
FB:
Krosboi | Twitter: @_krosboi_ | reverbnation: Krosboi
Listen more : http://www.reverbnation.com/krosboi
Kontak :
Ichan
20e1dd7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar