Men are from Mars, Women are from Venus. Demikian judul buku larisnya John Gray. Tentu ungkapan ini dimaksudkan bahwa yang namanya pria dan wanita itu berasal dari dunia yang berbeda dengan karakter masing2 yang unik. Justru karena perbedaan itulah makanya mereka saling tertarik mendalami kepribadian pasangan. Dan kali ini penulis hendak mengupas salahsatu sisi saja dari perbedaan ini, yakni dari segi hobi para suami dan istri.
Bila para suami ditanyai kegiatan apa yang sebisa mungkin dihindari untuk dilakukan bareng para istri, rata2 pasti jawaban yang umum kita dengar adalah menemani mereka belanja. Lha, wong udah kudu ngebayarin ( emangnya dompet suami itu ATM ? He3… just kidding ), mesti pegel juga pontang-panting membawakan tas belanja mereka, tambah dongkol lagi kalo untuk milih satu model baju saja sampai harus mencoba banyak pilihan warnanya.
Sementara kalo dari pihak istri ditanyakan hal yang sama, jawaban mayoritas yang sering kita dengar adalah bahwa para istri nggak suka dengan tipe suami yang punya hobi laksana “istri kedua”. Diajak mancing hayu, traveling bareng rekan se-gank oke, jalan-jalan ke night club nggak masalah, pokoke hobi yang berakibat suami bisa terlambat pulang kerumah saking keasyikannya menikmati hobi.
Dari beberapa rubric konsultasi psikologi yang penulis baca, kebanyakan sich para istri diminta “tabah” saja menghadapi tabiat sang suami yang kalau tidak dituruti malah suasana rumah tangga tambah panas. Bahkan disarankan, kenapa nggak sekali-kali sang istri ikut menyelami hobi sang suami, meski dianjurkan jangan malah istri yang lebih ketagihan. Yang penting, suami diingatkan bahwa komitmen utamanya adalah keutuhan rumahtangga, bukan egoisme suami semata.
Weekend sebenarnya waktu paling pas untuk bercengkerama dirumah, atau sesekali bisa juga pergi ke luar kota bila sedang libur panjang. Mungkin selama hari kerja frekuensi komunikasi yang jarang dapat dipenuhi lewat kualitas yang lebih baik di akhir pekan, bukannya menjadikan libur panjang sebagai pelarian : bapak pergi bareng teman satu klubnya dan ibu sibuk shopping bareng kawan2 arisannya, yach nggak match.
Penulis kasih masukan yang mungkin berguna bagi pasangan muda untuk aktivitas di akhir pekan. Jadi sabtu dan minggu untuk hari keluarga, tepatnya untuk anda berdua ( bila belum memiliki anak ) saling gotong royong membenahi rumah. Sang suami bisa mengepel, memasak dan mencuci pakaian, sementara sang istri bisa membereskan perkakas rumah tangga dan sesekali mencoba resep hidangan baru. Jadi tidak perlu tiap malam minggu menjadwalkan dinner atau nonton di luar rumah hanya untuk sekedar punya agenda formal bernama : “waktu berkualitas untuk berdua”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar