Musik selayaknya menjadi penyembuh bagi jiwa. Tak peduli jika itu musik rock yang selalu diidentikkan dengan sesuatu yang keras, bahkan memekakkan telinga. Sebaliknya, di tangan The Painkillers, musik rock justru bisa menjadi sesuatu yang lembut atau “penghilang rasa sakit”. Semangat inilah yang coba terus dihidupkan The Painkillers selama kurang lebih 8 tahun perjalanan karier musik mereka. Tahun ini, band yang beranggotakan Tashea ( vocal / lead gitar / rythym ), Arya (lead gitar/ rythem), Reno ( drum ) dan Maeda ( bass ) itu memutuskan untuk bergabung dengan NAGASWARA. Keputusan ini, tentu saja erat kaitannya dengan support dari produser mereka, Abdee “Slank”.
“Saya kira sudah saatnya mereka memiliki label dan dapat berkarya lebih terarah. Pengalaman selama bertahun-tahun di jalur indie, sepatutnya bisa menjadikan meraka sebagai band yang tangguh,” ujar Abdee.
Sebagai single perdana, The Painkillers menghadirkan nomor cantik bertajuk “Palsu”. Sesuai dengan tekad mereka menyajikan musik rock yang nyaman di kuping, single ciptaan Tashea, Maeda dan Arya itu pun dengan mudah berbagi rasa kepada pendengarnya. Abdee tak salah jika menggolongkan lagu-lagu The Painkillers sebagai racikan musik rock yang enak untuk dipakai loncat-loncatan, bahkan berjoget sekali pun. Single ini juga menjadi khas lewat tarikan vokal khas Tashea.
“Mereka band paling kompak di panggung. Mereka fun, dan ini jarang kita dapat dari band-band lain di Indonesia. Saya suka mereka,” puji Abdee.
Sejak dibentuk tahun 2004, The Painkillers dikenal sebagai salah satu band indie yang lekat dengan musikalitas rock klasik. Mengaku dipengaruhi band-band besar mancanegara macam Iron Maiden, Trivium, Metallica hingga musisi multibakat Joan Jett, lagu-lagu The Painkillers diracik dengan padanan sound yang lebih modern. Tidak hanya sampai di situ. Empat personil band ini juga memiliki kesukaan yang berbeda-beda pada musik. Ada yang suka dengan musik rock, metal, classic rock, dan classic metal. Selain itu, mereka juga empat anak muda yang hadir dengan perbedaan budaya dan latar belakang. Tashea adalah blasteran Amerika-Indonesia, Maeda campuran Arab-Indonesia, Reno keturunan China-Indonesia, dan Aria adalah asli Indoesia dari Jawa-Kalimantan.
“Musik kita dihidupkan dari perbedaan-perbedaan yang ada,” urai Tashea.
Saat ini, The Painkillers sudah merampungkan pengerjaan 11 lagu untuk sebuah album. Abdee yang juga menjadi mentor mereka, ikut ambil bagian mengisi session gitar dalam beberapa bagian lagu The Painkillers di album ini. Yang menarik, hampir semua lagu mereka dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Menurut rencana, selain merilis album ini di Indonesia, mereka juga akan merilis versi bahasa Inggris-nya di luar negeri.
“Ini menjadi hal yang luar biasa buat kita. Semoga semua berjalan sesuai rencana,” harap Arya, gitaris band itu. (PR)
Artis : The Painkillers
Single : “Palsu”
Cipt. : Tashea/Maeda/Arya “The Painkillers”
Label : Big Indie NAGASWARA
Release : Juli 2011
Lebih jauh tentang mereka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar